Jordania Tatap Gelar Pertama Piala Asia, Qatar Ingin Back-To-Back Juara

Jordania mengincar gelar juara pertama mereka di Piala Asia 2023 ketika mereka menghadapi tuan rumah dan juara bertahan Qatar di final hari Sabtu, 10 Februari 2024.

Peringkat 87 dunia, Jordania mengejutkan Korea Selatan 2-0 di semifinal untuk mencapai final pertama mereka. Nantinya, pertandingan akan digelar di Stadion Lusail, venue final Piala Dunia 2022 lalu.

“Pertandingan ini sangat penting, dan mungkin menjadi saksi gelar besar pertama bagi sepakbola Jordan,” kata pelatih kepala Jordania Hussein Ammouta.

“Kami mempersiapkan final seperti biasa, tanpa menambah tekanan lagi pada pemain, dan kami berharap dapat menghasilkan performa yang mencerminkan level tim kami, dan apa yang kami hasilkan untuk mencapai final.

“Saya sangat puas dengan pencapaian kami. Merupakan tantangan pribadi bagi saya untuk membawa Jordan ke final dan saya telah mencapai apa yang saya inginkan.

“Qatar adalah juara bertahan dan bermain di kandang membuat mereka menjadi lawan yang tangguh. Kami semua bersatu dalam upaya melewati garis finis dengan sukses. Kami bertujuan untuk melampaui ekspektasi.”

Jordania memulai kampanye mereka dengan kemenangan 4-0 melawan Malaysia, kemudian bermain imbang 2-2 dengan Korea Selatan dan kalah 1-0 dari Bahrain, namun tetap melaju sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.

Mereka tampaknya akan tersingkir melawan Irak sebelum gol di menit kelima dan ketujuh waktu tambahan di akhir babak kedua memberi mereka kemenangan dramatis 3-2 di babak 16 besar atas Irak.

Jordania mengalahkan Tajikistan 1-0 di perempat final sebelum kemenangan atas tim Korea Selatan yang berada 64 peringkat di atas mereka. Padahal Korea Selatan diperkuat oleh penyerang Tottenham Son Heung-min dan striker Wolves Hwang Hee-chan.

Qatar bertujuan untuk menjadi negara kelima yang memenangkan gelar Piala Asia berturut-turut, setelah mengalahkan Jepang 3-1 di final 2019 di Uni Emirat Arab.

Di fase grup 2024, Qatar melaju dengan poin maksimal sembilan setelah menang atas Lebanon, Tajikistan, dan China, sebelum bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Palestina 2-1 di babak 16 besar.

Qatar memperoleh kemenangan adu penalti 3-2 atas Uzbekistan di perempat final dan bangkit dari kebobolan sejak awal untuk mengalahkan Iran 3-2 di semifinal.

“Di final akan selalu ada tekanan, terutama melawan tim yang tampil bagus sepanjang turnamen,” kata pelatih kepala Qatar Marquez Lopez.

“Namun, kami di sini dengan keberanian dan tekad yang sama, hanya bercita-cita untuk menang. Itu yang paling penting bagi kami.

“Kami menghadapi tim yang sangat kami hormati dan saya yakin semua pemain saya lebih dari mampu dan pantas bermain di turnamen ini.

“Kami bertekad untuk bersaing dengan sengit dan bermain sebaik mungkin untuk menang. Tempat kedua tidak akan cukup – kami bertujuan untuk menjadi yang terbaik di Asia,” tutupnya.