MSPORTS – Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic menyebut timnya bermain kurang berani pasca kalah dari Paris Saint-Germain di partai Grup F Champions League, Rabu (20/9) dini hari WIB.
PSG yang bermain sebagai tuan rumah di Parc des Princes, mendominasi permainan. Peluang tercipta tembakan Vitinha yang membentur tiang gawang. Namun tuan rumah tak cukup membahayakan gawang Dortmund.
Di sisi lain, tim tamu dipaksa bertahan dan memiliki lewat Donyel Malen dari serangan balik. Sepanjang laga, Dortmund gagal mengontrol permainan dan selalu lepas kendali saat membangun serangan.
Tim tamu hanya mampu melepaskan 315 operan dengan akurasi 77 persen, berbanding 690 operan dengan akurasi 90 persen bagi tuan rumah.
Saat jumpa pers usai pertandingan, Terzic mengungkapkan timnya terlalu menghormati PSG dan kurang berani dalam menekan lawannya tersebut.
“Anda bisa mengatakannya dengan baik dan berkata: kami terlalu menghormati lawan. Atau bisa dibilang kami tidak cukup berani,” kata Terzic, dikutip dari situs resmi Dortmund.
“Kami ingin keluar dari posisi dengan lebih berani dan menempatkan lawan di bawah tekanan lebih awal dan lebih agresif. Kami sering kehilangan bola karena hal yang tidak perlu. Ketika Anda memenangkan bola tetapi memberikannya setelah tiga detik, hal itu akan membuat segalanya menjadi lebih sulit.”
“Kami memiliki tingkat keberhasilan operan sebesar 63 persen pada babak pertama – hampir setiap operan kedua tidak tepat sasaran. Dan kemudian Anda harus banyak bertahan dan kemudian menjadi sulit untuk menjaga pikiran Anda.”
Pertandingan berubah setelah empat menit berjalan di babak kedua ketika Niklas Sule dianggap melakukan handball. Kylian Mbappe yang menjadi algojo dengan tenang menempatkan bola di gawang Dortmund yang dijaga Gregor Kobel.
Gol kedua kemudian tercipta pada menit ke-58 melalui gol Achraf Hakimi. Berawal dari kombinasi operan cantik, Vitinha yang bermain gemilang sepanjang laga lalu memberikan asis yang diselesaikan dengan ciamik oleh Hakimi.
“Kami sering mengejar bola. Kami bertahan dengan baik di babak pertama, namun kehilangan bola terlalu cepat setelah kami memenangkannya,” tambah Emre Can.
“Kami mempunyai peluang untuk memainkan bola terakhir, tapi kami tidak cukup akurat. Kami bisa memainkan sepakbola yang lebih baik. Kami bisa menggerakkan bola dengan lebih baik.”
Hasil ini membuat Dortmund berada di posisi juru kunci di Grup F, sementara PSG berada di puncak klasemen. AC Milan dan Newcastle berada di posisi dua dan tiga setelah hasil imbang tanpa gol.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjamin keselamatan suporter tim tamu saat away ke kandang timnas…
Calon pemain timnas Indonesia, Kevin Diks dijadwalkan diambil sumpah kewarganegaraan di Denmark, Jumat (8/11/2024) waktu…
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah meninjau kesiapan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan,…
Beberapa media di Italia melaporkan bahwa Juventus lebih bersemangat dari sebelumnya untuk mengamankan kesepakatan dengan…
Pencetak gol terbanyak Inter Milan, Marcus Thuram mampir untuk mengobro dengan tim CBS Sports, usai…
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“Indofood CBP”) melalui Indomilk Steril sebagai official partner Timnas Indonesia, dengan bangga mengumumkan peluncuran Kemasan…