Karim Benzema Wujudkan Mimpinya Menangkan Ballon d’Or Seperti Zinedine Zidane dan Ronaldo

Tio Prasetyon Utomo

October 25, 2022 · 3 min read

Karim Benzema Wujudkan Mimpinya Menangkan Ballon d’Or Seperti Zinedine Zidane dan Ronaldo
Football | October 25, 2022
Karim Benzema Wujudkan Mimpinya Menangkan Ballon d’Or Seperti Zinedine Zidane dan Ronaldo

MSPORTS – Karim Benzema mengatakan dirinya telah mewujudkan mimpinya usai memenangkan Ballon d’or 2022, seperti idolanya saat kecil, Zinedine Zidane dan Ronaldo.

Pemain berusia 34 tahun ini menjadi pemain kedua selain Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang memenangkan penghargaan individu tertinggi di dunia sepak bola ini sejak 2008, setelah rekan setimnya sendiri, Luka Modric.

Ia diganjar penghargaan ini usai mimpin lini depan dengan gol-golnya, saat mengemas 44 gol untuk membawa Los Blancos juara LaLiga dan Champions League.

Benzema merupakan pemain tertua yang memenangkan Ballon d’Or sejak Stanley Matthews pada 1956, serta pemain Prancis pertama sejak Zinedine Zidane yang memenangkannya pada 1998 lalu.

“Sejak saya kecil, ini menjadi target dan mimpi saya,” kata Benzema kepada GQ, dikutip dari Europort.

“Ini bukan sesuatu yang saya pikirkan setiap hati. Saya bukan menjalani latihan karena ingin memenangkan Ballon d’Or, bukan seperti itu.”

“Tapi itu sudah ada dalam pikiran saya sejak saya kecil. Saya tumbuh bersama generasi seperti Zizou (Zidane) dan Ronaldo, dari Brazil. Pemain-pemain tersebut memenangkan Ballon d;Or. Dan seperti itu lah, saya mencintai sepak bola dari menonton mereka.”

“Jadi, ini tujuan saya sejak saya kecil, mungkin lebih seperti mimpi. Tahun lalu, ketika saya berakhir di posisi empat, saya juga menjadi calonnya, tapi saya belum memenangkan trofi kolektif besar. Tahun ini, saya memenangkan semuanya.”

Benzema mendominasi dalam pemilihan pemenang Ballon d’Or dengan 549 suara, 356 lebih banyak dari Sadio Mane di posisi kedua.

Pemain yang sempat tersingkirkan dari timnas Prancis ini, diperkirakan akan memimpin lini depan Les Bleus di Piala Dunia dan menceritakan kesulitan awal kariernya saat pindah ke Spanyol pada 2009 lalu.

“Awal mulanya sulit, sangat sulit, karena saya sangat muda saat itu dan sendirian di Madrid,” lanjut Benzema.

“Saya tidak bisa berbicara bahasanya (Spanyol). Musim pertama yang rumit.”

“Tapi ini mengizinkan saya untuk berkaca dan mengatakan, ‘ini tidak mudah. Saya memiliki bakat, saya memiliki semuanya untuk sukses di klub ini, sekarang saya harus melihat apa yang perlu saya tingkatkan, melakukan lebih baik, dan terus tumbuh bersama klub ini. Jika saya berada di level saya sekarang, saya tidak akan bisa sukses’.”

“Mulai dari situ, situasinya meningkat stabil hingga hari ini, di mana saya sekarang.”