Kena Comeback Atletico Madrid, Pelatih Inter Simone Inzaghi: ‘Kekalahan Menyakitkan’ 

rizkaart

March 14, 2024 · 1 min read

Kena Comeback Atletico Madrid, Pelatih Inter Simone Inzaghi: ‘Kekalahan Menyakitkan’ 
Football | March 14, 2024
Inzaghi menyayangkan anak asuhnya gagal mempertahankan keunggulan selepas gol Di Marco.

Pelatih Simone Inzaghi mengakui skuad Inter diselimuti rasa kecewa, setelah disingkirkan Atletico Madrid melalui drama adu penalti dari babak 16 besar Liga Champions, di Wanda Metropolitano, Kamis (14/3) dini hari WIB. 

Nerazzurri sebenarnya membawa bekal keunggulan 1-0 dari leg pertama. Mereka Juga sukses unggul duluan melalui serangan balik Federico Dimarco.

Namun, gol Antoine Griezmann dan Memphis Depay memaksa laga berlanjut ke babak adu penalti,  yang akhirnya dimenangkan Los Rojiblancos.

“Ada kekecewaan bagi klub dan seluruh keluarga Inter, namun saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka harus bangga dengan perjalanan yang telah mereka lalui,” kata Inzaghi kepada Amazon Prime Video Italia.

“Kami tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan, maka jelas kami seharusnya bisa tampil lebih baik di momen-momen tertentu. Kami memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan, kami membuat banyak kesalahan dan itu membuat perbedaan.”

Inzaghi menyayangkan anak asuhnya gagal mempertahankan keunggulan selepas gol Di Marco, dan malah membiarkan tuan rumah menguasai permainan.

“Kami seharusnya bisa berbuat lebih banyak di leg pertama, namun di sini kami seharusnya bisa mempertahankan keunggulan yang diberikan Dimarco lebih lama, namun justru membiarkan mereka kembali bermain,”

Tersingkirnya Inter kini membuat Inzaghi mengalihkan perhatian sepenuhnya dalam perburuan gelar Serie A Italia.

“Tim ini tidak terbiasa kalah. Kekalahan pasti menyakitkan, kami punya kualifikasi dalam genggaman kami,” tambah Inzaghi.

“Saya tetap sangat bangga melatih tim ini. Ini mengecewakan bagi kami semua, namun masih ada 10 pertandingan tersisa di Serie A dan kami ingin mencapai tujuan yang sangat penting,”

“Para pemain harus tetap tenang, mengetahui bahwa detail bisa membuat perbedaan di level ini. Kami seharusnya bisa menutup pertandingan, kami punya peluang di babak kedua. Setelah itu, adu penalti bagaikan lotere dan mereka tampil lebih baik.”