Kisah Pemain Asal Inggris di Liga Ukraina Ketika Lakukan Evakuasi

Tio Prasetyon Utomo

March 02, 2022 · 1 min read

Kisah Pemain Asal Inggris di Liga Ukraina Ketika Lakukan Evakuasi
Football | March 02, 2022
Viv Solomon-Otabor

MGOALINDO – Situasi perang antara Ukraina dan Rusia ikut berdampak pada dunia sepak bola. Para pemain di Liga Ukraina yang menjadi lokasi invasi militer pun terpaksa harus mengungsi. Hal ini dialami salah satunya oleh Viv Solomon-Otabor. 

Pemain asal Inggris tersebut baru saja bergabung dengan Rukh Lviv di Liga Ukraina pada bursa transfer Januari lalu dari klub Liga Skotlandia, St. Johnstone. Ia sempat mengikuti sesi pemusatan latihan di Turki bersama klub barunya tersebut. 

Bahkan, sehari sebelum Rusia melakukan invasi militernya pada Kamis (24/2/22), pemain berposisi sayap berusia 26 tahun tersebut juga sempat melakukan sesi latihan di Ukraina. 

Belum mencatatkan satu pun penampilan, kini Viv pun telah kembali ke negara asalnya, Inggris, untuk menghindari situasi perang. Dilansir dari BBC, ia pun menceritakan pengalamannya ketika melakukan evakuasi.

“Klub membantu kami. Mereka memiliki dua opsi, kami pergi ke Polandia atau ke rumah kepada keluarga kami. Sangatlah tidak menyenangkan untuk keluarga anda mengetahui bahwa anda berada di dalam atau dekat dengan negara di mana ada zona perang. Jadi, lebih baik untuk berada di rumah untuk sekarang,” katanya.

“Mereka benar-benar memberi kita rute untuk sampai ke perbatasan. Kami pergi ke perbatasan Polandia, kami di sana selama 10 jam. Saya bersama dua teman setim berkendara ke perbatasan. Dari perbatasan kami berkendara ke Krakow. Saya kemudian bisa terbang ke London.”

“Saya ingat kami sedang berkendara dan anda tank melewati kami. Anda melihat hal semacam itu di Call of Duty. Sungguh tidak nyata. Saya tidak pernah melihat hal secama itu dalam hidup.”

“Di perbatasan, semua orang memang tenang namun anda bisa melihat ketakutan di wajah mereka. Kami sampai di Polandia, kami di tempat pengisian bahan bakar. Orang-orang tidur di mobil mereka. Beberapa berjalan, mereka memutuskan berjalan ke Polandia demi keselamatan,” pungkasnya.