Konflik Tim, Federasi Sepak Bola Prancis Akhirnya Copot Pelatih Tim Nasional Wanita

Tio Prasetyon Utomo

March 10, 2023 · 2 min read

Konflik Tim, Federasi Sepak Bola Prancis Akhirnya Copot Pelatih Tim Nasional Wanita
Football | March 10, 2023
Konflik Tim, Federasi Sepak Bola Prancis Akhirnya Copot Pelatih Tim Nasional Wanita

MSPORTS – Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengumumkan
telah memecat pelatih tim nasional wanita senior mereka, Corinne Deacon, pada
Kamis (9/3/2023).

Keputusan ini diambil setelah mereka melakukan investigasi
terhadap Deacon yang belakangan diisukan menjadi masalah di balik keriuhan yang
terjadi di tubuh tim.

Pada 24 Februari, sang kapten tim, Wendie Renard,
mengumumkan lewat akun Instagram bahwa dirinya tidak akan bermain di Piala
Dunia 2023 dengan ‘kondisi seperti saat ini’.

Dua pemain lain, Marie-Antoinette Katoto dan Kadidiatou
Diani kemudian mengikuti langkah yang diambil kaptennya tersebut.

“Tediri dari empat anggota Komite Eksekutif (Laura Georges,
Aline Riera, Jean-Michel Aulas, dan Marc Keller), komisi ini memberikan kesimpulan
serta rekomendasi yang diajukannya,” tulis FFF di situs resminya.

“Perpecahan ini telah mencapai titik yang tidak bisa
diperbaiki yang bisa menggangu pemilihan tim. Jika FFF mengakui keterlibatan dan
keseriusan Corinne Diacre dan stafnya dalam menjalankan misi mereka, tampaknya
kerusakan yang diamati dalam konteks ini tidak dapat diubah.”

“Dengan pengamatan terhadap elemen tersebut, diputuskan
untuk mengakhiri misi dari Corrine Diacre sebagai pelatih kepala tim nasional
wanita Prancis,” ungkap FFF.

Meski begitu, FFF menyampaikan pula bahwa mereka tidak bisa
menerima cara yang dilakukan oleh Renard, Katoto, dan Diani, dalam menyamapaikan
kritik mereka.

“Komite Eksekutif juga mencatat caranya yang digunakan oleh
pemain untuk menyampaikan kritik mereka tidak bisa lagi diterima di masa depan,”
pungkas FFF.

Sebagai catatan, sehari sebelum keluar keputusan dari FFF
ini, Diacre sendiri sempat menyampaikan pernyataan resminya yang menyebut bahwa
aksi yang dilakukan oleh ketiga pemain di atas adalah sebuah ‘kampanye kotor’.

“Saya menjadi subjek dari kampanye kotor yang begitu
menakjubkan dalam sisi kekerasan serta kebohongannya. Pemfitnah saya tidak ragu
dalam menyerang integritas personal serta profesional saya, tanpa memikirkan
kebenaran, empat bulan sebelum Piala Dunia,” tulis pernyataan dari Diacre
dikutip Sky Sports.

“Saya tidak akan membiarkan diri saya terpengaruh oleh
operasi destablisasi ini yang mana tidak mempertimbangkan rekor olahraga saya
dan memiliki objektif satu-satunya dalam penilaian personal.”

“Saya bertekad untuk melanjutkan misi saya dan di atas semuanya,
membuat Prancis bangga di Piala Dunia selanjutnya,” tutup Diacre.