MSPORTS – Pada 21 Juni, 24 tahun lalu, terdapat laga panas antara dua negara dengan ideologi politik yang bertentangan di Piala Dunia 1998, Iran dan Amerika Serikat.
Mehdi Mahdavikia, mantan pemain timnas Iran yang mencetak gol kemenangan di laga ini, menyebutnya sebagai pertandingan terbesar abad itu.
“Iran versus Amerika Serikat merupakan pertandingan terbesar abad itu,” kata Mahdavikia mengenang laga di Piala Dunia yang diadakan di Prancis tersebut, dikutip dari Reuters.
“Gol tersebut merupakan yang terbesar, paling berkesan dan luar biasa dalam hidup saya. Saya tidak akan melupakan momen itu.
“Saya masih muda, pertandingan tersebut sangat penting di Piala Dunia, Iran melawan Amerika Serikat, kemenangan tersebut merupakan yang pertama bagi Iran di Piala Dunia dan menjadi momen yang tak terlupakan dalam hidup saya.”
Pada pertandingan di mana Iran berhasil menang 2-1 di babak penyisihan Grup F tersebut dinilai sebagai laga paling bermuatan politik dalam sejarah Piala Dunia.
Fans timnas Iran berbondong-bondong menyaksikan laga yang diadakan di Stade Gerland antara dua negara yang berselisih sejak Revolusi Iran 1979.
Laga ini dijaga ketat oleh otoritas keamanan mencegah adanya kerusuhan yang menyebar di lapangan.
Terdapat masalah soal prosesi sebelum pertandingan. Menurut peraturan FIFA, timnas Iran sebagai tim B diharuskan berjalan ke arah timnas Amerika Serikat (tim A) dan bersalaman sebelum pertandingan.
Namun pemimpin besar Iran, Ali Khamenei, melarang para pemain Iran untuk bersalaman dengan tim Amerika Serikat.
Juga terdapat aksi protes dari tribun penonton yang berhasil menyelundupkan spanduk bermuatan politik ke stadion serta ancaman invasi ke lapangan.
Namun situasi mereda setelah para pemain Iran memberikan bunga mawar putih, yang merupakan simbol kedamaian di Iran, kepada pemain AS dan berfoto bersama.
Laga ini berjalan sengit. Hamid Estili berhasil membuka skor dengan tandukan di menit 40 dan Mahdavikia mencetak gol kedua di menit 84.
Brian McBride memperkecil ketertinggalan di menit 87 namun gol dari Mahdavikia tersebut cukup untuk Iran memenangkan laga ini.
Pendukung Iran di stadion pun bersorak, juga dengan pendukung di Iran.
“Kemenangan tersebut sangat penting dilihat dari sisi manapun,” lanjut Mahdavikia.
“Dari sisi olahraga, ini momen bersejarah karena kami memenangkan laga pertama dalam sejarah Iran di Piala Dunia.
“Untuk negara kami, ini menjadi perayaan besar, jadi ini juga bersejarah. Dan bahkan secara politik menjadi momen penting, jadi kami tidak akan melupakannya. Hari yang spesial.”
Dua negara ini akan kembali bertemu di Grup B Piala Dunia 2022 Qatar. Namun kemungkinan tidak akan sepanas laga dua dekade lebih lalu.
Pelatih Aston Villa Unai Emery bersikeras Juventus adalah favorit, walau Bianconeri hanya membawa 17 pemain,…
Pelatih Juventus Thiago Motta telah merilis skuadnya untuk duel Liga Champions melawa Aston Villa, dan…
Bintang Barcelona, Pedri, memberikan klarifikasi terkait pernyataannya beberapa waktu lalu yang dinilai sebagai kritik terhadap…
Viktor Gyokeres buka suara terkait selebrasi yang dilakukan Gabriel Magalhaes saat Arsenal menghajar Sporting CP…
Mantan bintang Real Madrid dan Paris Saint-Germain, Sergio Ramos, sampai saat ini masih berstatus tanpa…
Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti memiliki reputasi di Spanyol sebagai salah satu yang paling ramah…