LaLiga Tentang Keputusan FIFA Ubah Format Piala Dunia dan Piala Dunia Antarklub

MSPORTS – LaLiga menganggap Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) telah melakukan “pengabaian total” terhadap pentingnya kompetisi nasional pasca menetapkan perubahan format Piala Dunia dan Piala Dunia Antarklub.

Pasca Kongres FIFA yang digelar di Kigali, Rwanda, Selasa (14/3) lalu, FIFA mengumumkan penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026 menjadi 64 tim.

Dengan penambahan ini, Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko ini akan memainkan total 104 pertandingan, dibandingkan dengan 64 pertandingan di edisi sebelumnya.

FIFA juga menyetujui penambahan peserta Piala Dunia Antarklub menjadi 32 klub yang akan dimulai pada Juni 2025 mendatang.

Dalam rilisnya, FIFA mengatakan perubahan ini mempertimbangkan soal integritas olahraga, kesejahteraan pemain, perjalanan tim, daya tarik komersial dan olahraga, serta juga pengalaman tim dan penggemar.

Namun keputusan ini langsung ditentang oleh LaLiga, yang merupakan penyelenggara liga teratas Spanyol.

“FIFA terus melakukan malpraktik dalam membuat keputusan sepihak pada kalender sepakbola dunia, menunjukkan pengabaian total terhadap pentingnya kejuaraan nasional, dan komunitas sepakbola secara umum,” tulis LaLiga dalam rilisnya.

“FIFA benar-benar mengabaikan kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh keputusan ini pada liga-liga di seluruh dunia.” 

“Banyak Liga tidak dikonsultasikan tentang perubahan apa pun yang diumumkan hari ini, terutama tentang kompetisi klub tahunan yang baru.”

“Keputusan ini tidak memperhitungkan dampak kompetitif, olahraga dan ekonomi pada liga, klub, dan pemain nasional, dengan semakin menjejalkan jadwal yang sudah kelebihan beban. FIFA hanya memperhitungkan sekelompok kecil klub dan pemain.”

LaLiga juga mengungkapkan bahwa liga lain yang tergabung di World Leagues Forum (WLF), akan menganalisis keputusan FIFA dan memutuskan langkah selanjutnya.

Sebelumnya WLF juga menentang keputusan FIFA soal perubahan format Piala Dunia Antarklub. WLF mengatatakan format baru ini akan membahayakan ekonomi speak bola dan kesejahteraan pemain.