MSPORTS – Manchester City terancam hukuman berat menyusul hasil investigasi panjang yang dilakukan Premier League terhadap berbagai dugaan penyalahan aturan finansial.
Dugaan pelanggaran aturan ini dilakukan dalam rentang waktu dari musim 2009-10 hingga 2017-18, serta Desember 2018 hingga saat ini.
Dalam pernyataan yang dirilis Premier League pada Senin (6/2) pagi waktu setempat, terdapat lebih dari 100 dugaan pelanggaran aturan finansial ini.
Belum diumumkan potensi hukuman yang akan dikeluarkan, juga apakah City akan mengajukan banding. Namun berdasarkan berbagai poin aturan yang dilanggar, City terancam hukuman pengurangan poin hingga dikeluarkan dari Premier League.
“Menurut peraturan W.82.1, Premier League mengonfirmasi bahwa hari ini telah merujuk berbagai dugaan pelanggaran Peraturan Premier League oleh Manchester City Football Club ke sebuah Komisi di bawah Peraturan Premier League W.3.4,” tulis penyelenggara liga teratas Inggris tersebut dalam rilisnya.
Dalam poin pertama, City diduga melanggar berbagai peraturan terkait pemberian informasi finansial akurat yang menunjukkan kondisi klub secara finansial, terutama soal pendapatan (termasuk pendapatan dari sponsor), dan pihak terkait, serta biaya operasi.
Pelanggaran kedua ini terkait dengan penyalahan dalam aturan yang mengharuskan klub untuk memberikan detail keseluruhan dari remunerasi pelatih dalam kontrak yang relevan dengan pelatih tersebut pada musim 2009-10 hingga 2012-13.
Pelatih City pada Desember 2009 hingga Mei 2013 adalah pelatih tim nasional Italia saat ini Roberto Mancini.
Selain itu, juga terkait soal remunerasi pemain dalam kontrak yang relevan dengan pemain tersebut pada musim 2010-11 hingga 2015-16.
Poin ketiga dalam pelanggaran ini ialah gagalnya klub dalam mematuhi peraturan UEFA financial fair play (FFP) 2013-14 hingga 2017-18.
City sendiri sempat mendapatkan hukuman larangan mengikuti kompetisi UEFA pada Februari 2020 lalu karena pelanggaran FFP pada 2012 hingga 2016. Namun hukuman ini dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Juli di tahun yang sama.
Lalu poin keempat adalah penyalahan aturan profitabilitas dan keberlanjutan pada musim 2015-16 hingga 2017-18.
Terakhir, klub diduga melanggar aturan liga yang mengharuskan anggota klub untuk bekerja sama dan membantu Premier League dengan investigasi mereka dari Desember 2018 hingga saat ini.
Hasil investigasi ini telah dirujuk ke sebuah komisi yang independen dari Premier League dan anggota klub. Anggota komisi ini ditunjuk oleh Ketua Panel Yudisial Premier League yang independen.
Premier League lalu mengatakan tidak akan memberikan informasi lanjutan soal ini dan hasil putusan komisi ini akan diumumkan di situs resmi Premier League.
Persik Kediri bertekad memperbaiki rekor di kandang sendiri saat menjamu PSIS Semarang, Sabtu (24/11) dalam…
Persib Bandung kontra Borneo FC akan menjadi pertandingan emosional buat Adam Alis Setyano. Pertandingan pekan…
Motivasi dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ternyata manjur melecut para pemain timnas meraih kemenangan…
Persija Jakarta menunjukkan kegarangannya dalam merobek gawang lawan dalam empat partai terakhir Liga 1 2024/25.…
Timnas Indonesia berhasil mencatat hasil berupa kemenangan atas Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia…
Pelatih kepala Persikabo 1973 Budiharjo Thalib mengutarakan keyakinannya untuk meraih tiga poin, saat bersua Dejan…