MSPORTS – Charles Leclerc tampak kecewa usai gagal menang di GP Inggris pekan lalu. Ia yang memimpin balapan di 10 lap terakhir, disalip oleh rekan setimnya, Carlos Sainz, dan merosot di posisi empat di akhir balapan.
Saat 14 lap terakhir, terjadi safety car yang disebabkan mobil Esteban Ocon (Alpine) yang terparkir di pinggir lintasan karena permasalahan mesin.
Leclerc yang memiliki ban hard yang sudah menua, berada dalam kondisi tidak menguntungkan ketika semua pembalap di belakangnya mengganti ke ban soft saat safety car tersebut.
Sainz lalu mendapatkan perintah dari Ferrari untuk menahan beberapa pembalap di belakangnya dan memberi jarak kepada Leclerc yang memimpin balapan tersebut.
Namun pembalap asal Spanyol ini mengabaikan perintah tersebut dan akhirnya menyalip Leclerc yang tidak berdaya dengan ban lamanya. Sainz pun mendapatkan kemenangan pertama dalam kariernya di Formula 1.
Usai disalip Sainz, Leclerc kembali harus bertarung dengan Sergio Perez (Red Bull) dan Lewis Hamilton (Mercedes) yang menyalipnya di akhir balapan.
Leclerc tampak kecewa di akhir balapan dan ia terlihat sedang berdiskusi dengan bos Ferrari, Mattia Binotto. Situasi tersebut mengindikasikan ada perpecahan antara pembalap asal Monako dan bosnya, serta Sainz yang mengabaikan perintah tersebut.
Namun Leclerc menampik adanya perpecahan di tubuh Ferrari. Ia mengaku kecewa dengan hasil di Silverstone namun tak ada masalah lain di timnya.
“Ini sama sekali tidak benar. Dan saya berharap saya tidak mendapatkan pertanyaan ini karena ini pertanyaan yang persis sama yang saya dapatkan di tempat lain. Dan saya berharap saya tidak perlu berselisih dengan hal-hal seperti ini,” kata Leclerc.
“Kami sangat kompak. Apakah ada kekecewaan setelah balapan terakhir karena kami berada di posisi pertama dan keempat? Ya, itu ada,” jelasnya soal kekecewan di GP Inggris lalu.
“Apakah kami senang senang dengan kemenangan pertama Carlos? Ya, kami sejujurnya kami senang,” lanjutnya.
“Tapi sudah jelas sebelum safety car, Anda di posisi pertama dan kedua dan Anda finish di posisi pertama dan keempat. Jadi ada sedikit kekecewaan juga. Tapi tidak ada semacam perpecahan di tim, itu pasti,” ujarnya.
Leclerc mengungkapkan bertemu dengan Binotto di Monako pasca GP Inggris lalu. Namun tidak membahas soal balapan tersebut.
Pembalap berusia 24 tahun ini juga mengatakan bahwa bosnya tersebut juga marah usai balapan.
“Dia awalnya cukup marah setelah di Silverstone, karena dia melihat saya yang terlihat sangat kecewa, tapi ia paham. Tapi ia hanya ingin memastikan saya tidak apa-apa, dan saya sadar saya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa mengingat situasi saya usai safety car,” tuturnya.
Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 menjadi ajang paling prestisius bagi para pebiliar pemula.…
Manajer Crystal Palace Oliver Glasner mengatakan penampilan apik mereka di akhir musim lalu membuat banyak…
Pelatih Australia Graham Arnold telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya per 20 September 2024. Hal…
Bek Bali United, Bagas Adi Nugroho dipastikan akan mengisi lini belakang di laga pekan keenam…
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto mengaku puas dengan kinerja para pemain dalam uji tanding…
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri umumkan 30 pemain untuk persiapan menuju babak kualifikasi…