Lionel Scaloni: Lionel Messi Lebih Hebat dari Diego Maradona

Tio Prasetyon Utomo

January 18, 2023 · 3 min read

Lionel Scaloni: Lionel Messi Lebih Hebat dari Diego Maradona
Football | January 18, 2023
Lionel Scaloni: Lionel Messi Lebih Hebat dari Diego Maradona

MSPORTS – Pelatih tim nasional Argentina, Lionel Scaloni, mengatakan Lionel Messi merupakan pemain sepak bola terhebat sepanjang masa, melampaui apa yang diraih oleh legenda Argentina lainnya, Diego Maradona.

Scaloni dan Messi berhasil menjadi juara Piala Dunia Qatar 2022 usai mengalahkan Prancis di partai final pada Desember lalu. Gelar ini merupakan gelar ketiga untuk Argentina dan gelar pertama sejak Maradona membawa membawa tim berjuluk Albiceleste juara pada 1986 lalu.

Messi menasbihkan dirinya sebagai pemain terbaik sepanjang masa melalui gelar Piala Dunia kali ini. Selain itu, ia juga menjadi pemain terbaik atau pemenang trofi Golden Ball pada Piala Dunia kali ini.

Ia yang menjadi pemain pertama meraih dua trofi Golden Ball, mencetak tujuh gol, jumlah terbanyak kedua di Piala Dunia ini. Namun ia memberikan 10 kontribusi gol untuk Argentina (7 gol + 3 asis), jumlah yang sama dengan Kylian Mbappe.

Messi juga memimpin dalam jumlah asis terbanyak, tembakan on target terbanyak, dan menciptakan peluang terbanyak di Piala Dunia ini.

“Jika saya saya harus memilih saya memilih Leo (Messi), saya memiliki hal spesial dengannya. Dia pemain terbaik sepanjang masa meski Maradona uga hebat,” kata Scaloni, dikutip dari Reuters.

Messi dan Argentina memang selalu berada di bawah bayang-bayang Maradona. Namun gelar ini mampu melepas beban dari Messi yang kini sudah berusia 35 tahun.

Gelar ini juga merupakan gelar kedua bagi Scaloni yang melatih Argentina sejak 2018 lalu. Sebelumnya ia juga mampu membawa Albiceleste juara Copa America 2021, gelar pertama sejak 1993.

Scaloni mengungkapkan ia langsung berbicara dengan Messi saat ditunjuk menjadi pelatih Argentina. Saat itu, Messi sedang sempat menepi dari timnas usai kegagalan di Piala Dunia 2018.

“Hal pertama yang saya lakukan adalah menelepon Messi. Dia mengatakan merasa terhormat dan hal pertama yang kami katakan padanya adalah ‘kembali lah. Kami akan menunggu Anda’,” lanjut pelatih berusia 44 tahun ini.

“Itu yang kami lakukan dan delapan bulan kemudian dia kembali dan menemukan grup luar biasa ini.”

“Melatih Messi tidak sulit. Anda tidak bisa mengoreksinya dalam hal teknis tapi kadang Anda bisa mengistruksinya untuk menekan atau menyerang dengan cara tertentu. Ketika dia mencium peluang, dia yang nomor satu.”