Categories: FootballFootball News

Luis Rubiales Bersikeras Bertahan Sebagai Presiden RFEF Pasca Skandal di Final Piala Dunia Wanita

MSPORTS – Luis Rubiales bersikeras bertahan sebagai presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), di tengah-tengah skandal karena mencium pemain timnas wanita Spanyol Jennifer Hermoso pasca menjadi juara Piala Dunia Wanita 2023.

Insiden ini terjadi usai Spanyol menjadi juara dunia setelah menang 1-0 atas Inggris di partai final melalui gol semata wayang Olga Carmona.

Saat pengalungan medali juara, Rubiales terlihat mencium bibir pemain berusia 33 tahun tersebut dan langsung menuai kritik tajam.

Rubiales sebelumnya juga terlihat memegang kemaluannya saat merayakan kemenangan Spanyol di tribun penonton. Padahal saat itu ia berada di samping anggota kerajaan Spanyol seperti Ratu Letizia, serta anak perempuannya yang masih berusia 16 tahun, Princess Infanta Sofía.

“Saya tidak akan mengundurkan diri, saya tidak akan mengundurkan diri. Pembunuhan sosial sedang terjadi,” kata Rubiales dalam pidatonya pada rapat luar biasa RFEF pada Jumat (25/8), dikutip dari BBC Sport.

“Saya siap difitnah untuk mempertahankan cita-cita saya. Saya tidak pantas menerima perburuan yang saya derita ini.”

“Saya ingin meminta maaf tanpa keberatan atas semua yang terjadi di dalam tribun, ketika di saat euforia saya meraih bagian tubuh saya yang telah Anda lihat.”

“Tentu saja saya harus meminta maaf, kepada Ratu, dan kepada semua orang yang merasa tersinggung. Saya telah berada di dalam tribun yang tak terhitung jumlahnya dan saya tidak pernah berperilaku seperti itu.”

Melalui media sosialnya, Hermoso awalnya mengatakan tidak menyukai aksi Rubiales tersebut. Namun melalui pernyataan lanjutan, Hermoso mengatakan hal tersebut terjadi secara spontan karena euforia menjadi juara dunia.

Rubiales lalu sempat menyebut para pengkritiknya sebagai orang yang idiot, sebelum meminta maaf atas insiden tersebut. Namun kemudian banyak yang meminta pria berusia 46 tahun tersebut untuk angkat kaki sebagai presiden RFEF.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyebut aksi Rubiales sebagai hal yang tidak bisa diterima dan menyebut permintaan maaf tersebut bukan hal yang cukup. Lalu Wakil Perdana Menteri Yolanda Diaz meminta Rubiales untuk mengundurkan diri.

Induk sepak bola dunia FIFA juga telah melancarkan investigasi terhadap Rubiales atas insiden tersebut yang diduga melanggar pasal 13 ayat 1 dan 2 Kode Disiplin FIFA.

Pasal 13 merupakan mengatur “perilaku ofensif” dari para pemain dan ofisial, termasuk “melanggar aturan dasar perilaku yang layak” dan “membawa olahraga sepak bola dan/atau FIFA ke dalam reputasi buruk”.

Namun Rubiales mengaku ciuman tersebut merupakan kesepakatan bersama dan lebih dulu sudah mendapatkan persetujuan dari Hermoso.

“Jenni-lah yang mengangkatku,” sambung Rubiales. “Saya mengatakan kepadanya untuk ‘melupakan hukumannya’ dan saya berkata kepadanya ‘sedikit kecupan?’ dan dia berkata ‘Oke’.”

“Itu adalah ciuman spontan. Sama-sama menginginkannya, euforia, dan konsensual. Itulah kuncinya.”

“‘Kecupan’ konsensual sudah cukup untuk mendepak saya dari sini? Saya akan berjuang sampai akhir.”

Liga teratas sepak bola Spanyol, Liga F, juga meminta dipecatnya Rubiales dan mengajukan komplain kepada presiden Dewan Olahraga Nasional (CSD) atas “tindakan dan perilakunya yang sangat serius”.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh serikat pemain FUTPRO dan agen pemain TMJ, Hermoso meminta Rubiales ditindak tegas.

“Serikat saya FUTPRO, berkoordinasi dengan agensi saya TMJ, berusaha membela kepentingan saya dan menjadi lawan bicara dalam masalah ini,” tulis Hermoso.

Masih dalam rilis tersebut, FUTPRO melanjutkan: “Kami berupaya untuk memastikan bahwa tindakan seperti yang telah kita lihat tidak akan dibiarkan begitu saja, bahwa tindakan tersebut akan dikenakan sanksi, dan tindakan tepat diambil untuk melindungi pesepakbola wanita dari tindakan yang kami yakini tidak dapat diterima.”

Lalu Serikat Pesepak Bola Dunia atau FIFPRO juga mendukung Hermoso dan meminta FIFA untuk melakukan investigasi terhadap Rubiales.

“Kami menegaskan kembali bahwa sangat disesalkan bahwa momen spesial bagi para pemain tim nasional Spanyol yang terjadi di hadapan pemirsa televisi global harus ternoda oleh perilaku tidak pantas dari seseorang yang memiliki peran yang membawa begitu banyak tanggung jawab,” tulis FIFPRO.

“Pendekatan fisik yang tidak direncanakan dan tidak diundang terhadap para pemain adalah hal yang tidak pantas atau dapat diterima dalam konteks apa pun, dan terutama ketika mereka ditempatkan dalam posisi rentan oleh seseorang yang memegang posisi berkuasa atas mereka di tempat kerja mereka.”

Tio Prasetyon Utomo

42037

Recent Posts

Jadwal MPL ID S14 Hari Ini: Geek Fam Hadapi Dewa United Esports, Bigetron Alpha Tantang Tim Liquid ID

MPL ID Season 14 kembali berlanjut! Turnamen Mobile Legends: Bang Bang di Indonesia itu telah…

1 jam ago

Perolehan Medali PON XXI Aceh-Sumut: Jawa Barat Masih Ungguli DKI Jakarta Di Puncak

Kotingen Jawa Barat berhasil merebut posisi puncak klasemen perolehan medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 dari…

1 jam ago

Ultras AS Roma Lakukan Protes Setelah Daniele De Rossi Dipecat

Ultras AS Roma telah mengumumkan bahwa mereka akan menggelar protes terhadap keputusan pemecatan pelatih Daniele…

3 jam ago

Pemeliharaan Rumput, Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 Dialihkan ke Stadion Madya Senayan

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan pertandingan Timnas Indonesia U-20 di babak kualifikasi Piala Asia…

4 jam ago

‘Mereka Pantas Menang’ – Hansi Flick Terima Kekalahan Barcelona dari AS Monaco

Raksasa La Liga Barcelona harus menelan pil pahit dalam laga pembuka Liga Champions musim 2024/25,…

4 jam ago

‘Ini Penyelamatan Terbaik!’ – Bos Arsenal Mikel Arteta Puji Penampilan Gemilang David Raya

Manajer Arsenal Mikel Arteta mengutarakan kekagumannya terhadap performa gemilang kiper David Raya, saat bermain imbang 0-0 melawan Atalanta di…

5 jam ago