Mampukah Chelsea Bangkit Dari Keterpurukan & Capai Empat Besar Liga Primer Di Akhir Musim?

Tio Prasetyon Utomo

February 13, 2024 · 3 min read

Mampukah Chelsea Bangkit Dari Keterpurukan & Capai Empat Besar Liga Primer Di Akhir Musim?
Football | February 13, 2024
Menghabiskan £1 miliar ternyata tak menjadi jaminan buat The Blues bersaing di papan atas Liga Primer, tapi apakah mereka dapat membalikkan keadaan?

Nyanyian “f*cking sh*t” terus digemakan publik Stamford Bridge ketika Chelsea kalah 2-4 dari Wolverhampton di Liga Primer awal bulan ini. Jelas, itu menjadi luapan emosi yang tak tertahankan dari para pendukung yang kecewa melihat penampilan tim kesayangan mereka terpuruk di papan tengah klasemen.

Dan usai pertandingan, manajer Mauricio Pochettino mengucapkan permintaan maaf selama konferensi pers karena hasil minor tersebut, mengatakan: “Kami merasa menyesal dan ingin meminta maaf”

“Kami kecewa seperti mereka, tapi kami harus terus berjuang bersama hingga akhir. Jika kami ingin hasil yang baik di masa depan, kami harus tetap bersama dan, selama pertandingan, bekerja sama dan berusaha mendapatkan hasil. Setelah pertandingan, mereka berhak mengkritik atau marah jika kinerjanya tidak bagus.”

Tetapi setelah momen itu, The Blues tampil meyakinkan dengan meraih kemenangan 1-3 atas Aston Villa di laga ulang putaran keempat Piala FA dan melibas Crystal Palace 1-3 di Liga Primer.

Keyakinan dan kepercayaan diri mereka pun meningkat, bahkan Pochettino mengaku lebih tenang setelah timnya merengkuh kemenangan atas The Villans dan menegaskan kalau Chelsea yang sekarang, yang berisikan banyak pemain muda, membutuhkan kesabaran dan waktu lebih banyak untuk mengembalikan marwah tim yang seharusnya.

“Ada hal lain yang membuat saya khawatir dalam hidup, tapi bukan sepakbola. Hari ini saya lebih santai dari sebelumnya karena saya tahu tim akan tampil baik. Anda tahu kapan para pemain bersama Anda dan peduli kepada Anda. Saya bisa menghargainya setelah [kalah dari] Wolves,” ucap ahli taktik asal Argentina itu kepada ITV.

“Kita berbicara tentang tim termuda di Liga Primer, tapi dengan ekspektasi yang begitu tinggi. Wajar terkadang para pemain merasakan tekanan untuk berada di empat besar dan tantangan untuk hal-hal besar. Tidak mudah untuk mengelola hal-hal ini. Keyakinan kami 200 persen tapi mungkin di sekitar lingkungan kami ada beberapa kebisingan, tapi itu hanya sepakbola.”

Kini, Chelsea duduk di peringkat kesepuluh setelah mengumpulkan 34 poin dari 24 pertandingan. Dan dengan performa mereka baru-baru ini, harapan untuk bisa terus merangsek ke papan atas masih terbuka.

Ya, mereka sebelumnya diprediksi bahkan akan sulit untuk bersaing finis di zona Liga Konferensi Eropa, tapi jika Raheem Sterling dkk mampu mempertahankan performa mereka seperti pada dua pertandingan terakhir, bukan tidak mungkin mereka akan bisa bersaing untuk empat besar.

Tetapi Pochettino sepertinya masih melihat potensi dalam skuadnya dan bisa terus meningkat lebih jauh lagi, mengatakan: “Kami adalah tim yang kadang-kadang bisa tampil lebih baik ketika kami punya ruang dan kemungkinan untuk berlari.”

“Kami menggunakan transisi dengan sangat baik, tapi ketika lawan bermain seperti hari ini [Palace] dengan garis pertahanan rendah, kami perlu lebih bersabar dan menggerakkan bola dengan cepat. Kami sangat lambat dalam memutuskan untuk menggerakkan bola.”

“Kami perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab, menggerakkan bola secepat mungkin, dan menemukan ruang karena mudah bagi Palace untuk menutup ruang tersebut. Ini tentang kesabaran dan pemahaman posisi.”

“Tentu, saya ingin bermain dengan 80 persen penguasaan bola, tapi tidak hanya melepaskan satu tembakan tepat sasaran. Kami sangat datar dan tidak cukup agresif. Namun pada akhirnya, kami jauh lebih baik dan itulah cara kami bermain.”

Lawan mereka di laga berikutnya adalah Manchester City dan Tottenham Hotspur. Dua laga tersebut akan menjadi pembuktian apakah mereka benar-benar sudah bangkit atau dua laga terakhir mereka hanyalah cuma kebetulan saja.