MSPORTS – Marc Marquez berhasil menjajal tiga balapan perdananya usai menjalani operasi keempat pada lengan yang cedera parah pada 2020 lalu. Juara dunia delapan kali ini menyebut kondisi hujan di MotoGP Thailand, Minggu (2/10) lalu, menyelamatkan nyawanya.
Pembalap asal Spanyol tersebut berhasil menggeber motornya sejak FP1. Kemudian pada Minggu pagi sebelum balapan, ia merasakan lengannya kaku.
Namun karena kondisi lintasan basah saat balapan, hal tersebut tidak memaksa lengannya terlalu bekerja keras di lintasan.
“Tentu saja saya sangat senang,” kata Marquez, dikutip dari Motorsport.com, soal hasil balapan pasca operasi lengannya.
“Sejujurnya, kondisi hujan menyelamatkan nyawa saya. Di pekan pertama di mana saya menyerang penuh sejak FP1, dan saya balapan seperti yang Anda lihat di TV, agresif, menggerakkan motor, mengatur getaran, selamat dari kecelakaan.”
“Tapi (hari Minggu) saya bangun dan lengannya sangat kaku. Saat lap pemanasan rasanya sangat buruk, tapi saya ke tim medis dan saat balapan saya bisa balapan dengan baik.”
“Tidak ada batasan dalam hal kondisi fisik.”
“Tapi kami tidak boleh lupa kalau ini berjalan dengan baik, ini langkah normal dalam rehabilitasi, terutama ketika Anda melakukan tiga balapan secara beruntun saat ada kembali.”
Setelah menjadi yang tercepat di FP1, Marquez hanya mampu kualifikasi di posisi delapan. Namun ia mampu merangsek ke depan dan berakhir di posisi lima setelah berduel dengan Francesco Bagnaia (Ducati) dan Johann Zarco (Pramac Ducati).
“Saya balapan dengan cukup bagus seperti di Motegi. Saya mulai dengan tenang, secara perlahan saya menemukan ritme dan memanaskan ban dengan bagus,” lanjut Marquez.
“Mungkin di lima lap pertama saya bisa mengambil lebih banyak risiko, tapi saya hanya katakan, ‘OK, saya percaya ini waktunya untuk melakukan balapan seperti ini sekarang’.”
“Saya semakin cepat, tapi menjadi masalah ketika Anda di belakang beberapa Ducati. Untuk menyalipnya, Anda harus jauh lebih cepat karena mereka mengerem sangat lambat, menghentikan motor, dan terutama mereka memiliki akselerasi yang luar biasa.”
“Itu di mana saya menyalip Pecco (Bagnaia), saya tidak bisa menemukan tempat untuk menyalipnya karena saya hanya sedikit lebih cepat dari dia tapi itu tidak cukup.”
“Kemudian ketika Zarco menyalip kakmi, hanya satu tikungan setelahnya dia sejajar. Jadi ketika Anda memiliki kecepatan yang bagus situasi ini lebih mudah. Selain itu, saya sangat senang dengan akhir pekan saya.”
Pelatih Paul Munster menegaskan laga ini sangat penting untuk dimenangkan. Ini adalah laga klasik, dua…
Tiga pemain Persija Jakarta, Muhammad Ferarri, Dony Tri Pamungkas, dan Rayhan Hannan, masuk daftar panggil…
Pelatih fisik Persib Bandung, Miro Petric memastikan, kebugaran semua pemain dalam kondisi bagus. Sejauh ini,…
Skotlandia yang gigih memperoleh kemenangan pertama mereka di Nations League dan mengakhiri rekor panjang tanpa…
Pelatih kiper Felipe Goncalves menyebutkan bahwa penampilan konsisten para penggawa Persita di bawah mistar gawang…
Salah satu rekrutan anyar PSS Sleman di kompetisi Liga 1 2024/25 adalah penggawa asing berposisi…