Marco van Basten: Kelakuan Barcelona Bikin Malu Johan Cruyff

Tio Prasetyon Utomo

August 18, 2022 · 3 min read

Marco van Basten: Kelakuan Barcelona Bikin Malu Johan Cruyff
Football | August 18, 2022
Marco van Basten: Kelakuan Barcelona Bikin Malu Johan Cruyff

MSPORTS – Bursa transfer musim panas ini dihiasi oleh situasi finansial Barcelona yang terpuruk, namun mampu memboyong pemain-pemain kelas dunia dengan total 150 juta euro (Rp2,3 triliun).

Meski memiliki utang yang ditaksir sebesar 1,3 miliar euro (Rp20 triliun), Blaugrana mampu mendatangkan Robert Lewandowski, Raphinha, Franck Kessie, Jules Kounde, dan Andreas Christensen. Serta memperpanjang kontrak Ousmane Dembele yang ditengarai memiliki nilai selangit serta Sergi Roberto.

Situasi ini membuat Barcelona dan fansnya kocar-kacir. Tim raksasa Catalunya ini sempat terancam tidak bisa mendaftarkan pemainnya di La Liga.

Hal ini karena Blaugrana belum mematuhi regulasi finansial La Liga karena gaji para pemainnya melebihi batas yang telah ditentukan.

Namun berkat apa yang disebut oleh presiden Barcelona, Joan Laporta, sebagai “tuas ekonomi”, mereka berhasil mendongkrak kondisi keuangan dan mendaftarkan para pemain barunya.

Kondisi yang tak menentu ini juga menjadi alasan saga transfer Frenkie de Jong terus berlanjut.

Sebagai aset termahal, Barcelona dikabarkan telah menekan De Jong untuk hengkang, memotong gajinya, bahkan mengancamnya ke meja hijau soal permasalahan kontraknya.

Hal tersebut membuat pemain legenda AC Milan dan tim nasional Belanda, Marco van Basten, berang atas apa yang dilakukan Barcelona terhadap kompatriotnya tersebut.

Pria berusia 57 tahun ini bahkan membawa-bawa nama Johan Cruyff, sebuah nama yang didewakan di Barcelona.

Van Basten sendiri merupakan salah satu murid terbaik Cruyff. Dua legenda ini pernah bermain di Ajax sebelum Cruyff pensiun dan melatih Van Basten.

“Saya pikir Johan Cruyff akan malu melihat bagaimana kelakuan Barca hari ini,” kata Van Basten kepada Ziggo Sport.

“Menurut saya, perilaku FC Barcelona jauh di bawah standar,”

Barcelona telah menggunakan beberapa tindakan untuk meningkatkan pemasukan mereka untuk mengimbangi kerugian, mengurangi utang, dan mematuhi regulasi finansial La Liga.

Barcelona yang mengalami krisis finansial telah menjual 25 persen saham salah satu asetnya, Barca Studio, kepada Orpheus Media sebesar 100 juta euro (Rp1,5 triliun).

Siasat tersebut merupakan “tuas ekonomi” keempat yang telah dilakukan. Sebelumnya mereka juga sudah menjual 25 persen saham Barca Studio kepada Socios.com. Serta menjual hak siar mereka kepada Sixth Street.