Mauricio Pochettino Buka-Bukaan Soal Masalah Paris Saint-Germain

MSPORTS – Mauricio Pochettino akhirnya buka suara pasca dipecat sebagai pelatih Paris Saint-Germain. Pochettino mengatakan PSG terlalu terobsesi pada Champions League dan tidak sabar dalam proses membangun sebuah tim sepak bola.

Pochettino dipecat pada bulan lalu setelah memenangkan Ligue 1. Namun gagal di Champions League usai gugur di babak 16 besar dari sang juara Real Madrid.

Sejak kepemilikan klub diambil alih oleh perusahaan asal Qatar, PSG memang menargetkan untuk memenangkan Champions League dan seakan-akan lupa akan kesuksesannya di liga sendiri.

“Semuanya (di PSG) fokus pada Champions League dan kadang itu bisa sedikit mengganggu,” kata Pochettino, saat diwawancara media Argentina Infobae, dikutip dari Marca.

“Tuntutan tersebut hanya muncul sebelum laga di Eropa dan kompetisi lain tidak dipedulikan karena superioritas PSG.”

“Champions League adalah sebuah obsesi dan yang tidak memenangkan Champions League sama saja sebuah kegagalan.”

Pelatih asal Argentina ini telah digantikan oleh Christophe Galtier yang mampu mengalahkan PSG saat memenangkan titel Ligue 1 berama Lille pada 2021.

Pochettino mengatakan liga tidak ada kepentingan dengan PSG dan inilah yang harus diubah klub.

“Kami juga mengerti proyek PSG, sebagaimana hal itu berjalan, kesabaran semakin sedikit, tuntutan semakin besar, tapi situasinya seperti apa adanya,” tambah Pochettino.

“Mendominasi liga Prancis atau kompetisi domestik artinya para fans tidak menganggapnya penting.”

“Tahun ini kami memenangkan 10 titel dan dalam sejarah menyamakan jumlah Saint Etienne, dua tim yang telah memenangkan paling banyak titel di liga Prancis. Kami tidak berbicara soal 50. Kami berbicara soal hanya 10 titel. Jadi, saya pikir ini sangat diremehkan.”

“Ketika Anda menang itu kewajiban dan jika Anda tidak memenangkannya, ini terlihat sebagai sebuah bencana. Tidak ada kesenangan saat memenangkannya juga. Semuanya fokus pada Champions League.”

Pochettino yang juga mantan pelatih Tottenham Hotspur ini membandingkan proses membangun tim yang dilakukan oleh PSG dan klub lain seperti Liverpool dan Manchester City.

“Ada tim seperti Liverpool atau Manchester City, yang percaya pada proyek jangka panjang dan memberikan Anda kemungkinan,” lanjutnya.

“Saya selalu membuat perbandingan ini. Kami memenangkan liga dengan PSG dengan selisih 15 poin. Kami kalah melawan Madrid dan sudah jelas kami tahu akan ada masalah.”

“City tereliminasi saat melawan Madrid, tiga gol dalam lima menit, tapi pekan berikutnya mereka membeli (Erling) Haaland dan memberi pelatih kemampuan untuk menemukan dirinya kembali, untuk mencari solusi dan memenangkan liga Inggris, seperti PSG memenangkannya di Prancis. Proyeknya berbeda.”

“Ada Manchester City yang mempercayakan pelatihnya yang sudah di sana selama tujuh tahun, dan PSG, Anda harus datang dan memenangkan Champions League, bukan liga.”

“Ini berbeda dan saya menerimanya. Ini bukan kritikan. Ketika kami tiba di PSG kami tahu kami harus mencoba dan memenangkan Champions League jika kami ingin meneruskan proyek kami.”

Pochettino kini berada di Barcelona sedang menunggu tawaran pekerjaan baru. Saat bersama PSG, ia telah memenangkan Ligue 1, Coupe de France, dan Trophée des Champions, yang sekaligus trofi pertamanya sebagai pelatih.