Meski Jadi Favorit di Wimbledon, Iga Swiatek Masih Beradaptasi di Lapangan Rumput

Tio Prasetyon Utomo

June 26, 2022 · 4 min read

Meski Jadi Favorit di Wimbledon, Iga Swiatek Masih Beradaptasi di Lapangan Rumput
Other Sports | June 26, 2022
Meski Jadi Favorit di Wimbledon, Iga Swiatek Masih Beradaptasi di Lapangan Rumput

MSPORTS – Petenis wanita nomor satu dunia, Iga Swiatek, merupakan favorit juara di Wimbledon tahun ini. Namun ia mengakui lapangan rumput merupakan sesuatu yang belum dikenalnya dengan baik.

Hal tersebut mungkin menjadi kabar baik bagi rivalnya. Namun pemain berusia 21 tahun sedang dalam performa yang luar biasa.

Empat tahun lalu ia menjadi juara Wimbledon junior di nomor tunggal dan kini menjadi pemain paling dominan di dunia tenis.

Ia sudah memenangkan enam turnamen dan 35 pertandingan beruntun.

Sejak kekalahan terakhirnya pada Februari di Dubai, ia tak terkalahkan dan juara di Qatar, Indian Wells, Miami, Stuttgart, Roma, hingga Roland Garros lalu yang menjadi titel Grand Slam keduanya.

Dua kali ia harus beradaptasi dengan kondisi lapangan. Ia bermain di lapangan keras di mana Qatar hingga Miami. Lalu bermain di lapangan tanah liat di Stuttgart hingga Roland Garros. Kini ia kembali akan beradaptasi dengan lapangan rumput di Wimbledon.

“Sejujurnya saya seperti masih perlu mencoba memahami lapangan rumput. Tahun lalu, tentu saja, itu turnamen di mana saya tidak tahu harus berekspektasi apa,” kata Swiatek.

“Lalu pertandingan demi pertandingan saya sadar mungkin saya bisa melakukan lebih dan lebih. Tahun ini saya hanya bermain 10 di lapangan rumput, jadi itu tidak banyak. Saya tidak memiliki banyak waktu untuk persiapan.

“Tapi saya mencoba untuk membuka pikiran dan mengambil hal positif dari situasi ini dan sadar saya bisa bermain tanpa ekspektasi.”

Swiatek yang mencapai putaran keempat di Wimbledon tahun lalu, akan berhadapan dengan Jana Fett, rangking 254, yang lolos ke Wimbledon melalui babak kualifikasi.

Pertandingan tersebut akan menjadi partai pembuka di hari Selasa (28/6) di Centre Court, yang biasanya dimainkan oleh juara bertahan.

Namun dengan pensiunnya Ash Barty sebagai juara bertahan, Swiatek diberi kehormatan untuk membuka partai di lapangan utama tersebut.

“Kami tidak memintanya. Saya tahu ada diskusi tentang siapa yang harus bermain di partai pembuka, dan saya merasa terhormat telah terpilih,” lanjutnya.

“Banyak pemain di sini yang sudah memenangkan Wimbledon. Ini hal yang hebat untuk saya. Saya tidak terlalu menduganya karena saya hanya mencapai putaran keempat tahun lalu dan itu hasil terbaik saya.

“Saya berharap akan menjadi pertunjukan yang bagus.”

Swiatek memilih absen di turnamen pemanasan menjelang Wimbledon. Ia memainkan pertandingan terakhirnya di final Roland Garros lalu melawan Coco Gauff.

“Itu keputusan yang terbaik bagi saya untuk menjaga kondisi saya,” tambahnya.

“Pada dasarnya saya berada di rumah karena setelah berada di tur saya pikir ini hal yang terbaik untuk memulihkan kondisi saya.

“Sangat sulit untuk bersantai dan tidak melakukan apapun karena saya merasakan adrenalin saya. Saya merasa memerlukan sesuatu tugas yang harus dikerjakan seperti membersihkan rumah.

“Tapi saya tidak khawatir soal makan dan tidur yang bagus, jadi ini cukup menyenangkan.”