Meski Jadi Pemain Buangan, Luka Jovic Puji Carlo Ancelotti

Tio Prasetyon Utomo

July 15, 2022 · 2 min read

Meski Jadi Pemain Buangan, Luka Jovic Puji Carlo Ancelotti
Football | July 15, 2022
Meski Dibuang Real Madrid, Luka Jovic Puji Carlo Ancelotti

MSPORTS – Luka Jovic telah resmi menjadi pemain Fiorentina dan hanya bertahan tiga tahun sejak dibeli Real Madrid seharga 63 juta euro pada 2019 lalu. Meski dibuang Madrid, ia tetap memuji mantan pelatihnya, Carlo Ancelotti.

Jovic gagal memberi dampak pada skuad Los Blancos saat didatangkan pelatih Madrid saat itu, Zinedine Zidane. Ia lebih banyak menghangatkan bangku cadangan dan gagal menggusur Karim Benzema.

Dalam konferensi pers pertamanya bersama Fiorentina, ia mengindikasikan alasannya gagal di Madrid.

“Saya selalu bermain bagus saat bersama penyerang lain di lini serang, tapi saya juga bisa bermain dengan cara yang lain. Dengan begitu, detail-detail seperti ini tidak penting bagi saya, saya hanya ingin membantu tim. Sisanya tergantung pada (pelatih Fiorentina, Vincenzo) Italiano,” kata Jovic kepada Marca.

Saat dilatih Zidane dan Ancelotti, Jovic selalu menjadi striker tunggal di lini depan. Hal ini diperkirakan menjadi salah satu faktor gagalnya Jovic membuktikan harganya yang selangit.

Namun ia tidak merasa dendam dengan mantan pelatihnya. Pemain berusia 24 tahun ini memuji Ancelotti sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.

“Saya belum berbicara dengannya. Carlo adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Bagi saya ini sebuah kehormatan memiliki dia sebagai pelatih,” lanjutnya.

Jovic akan menjadi penerus rekan setimnya di timnas Serbia, Dusan Vlahovic, yang pindah pada Januari lalu ke Juventus sebagai pemimpin di lini serang La Viola.

“Dusan melakukannya dengan baik. Saya akan mencoba melakukannya seperti dia. Di tim nasional kami adalah rekan, tapi di sini kami adalah rival. Kami belum berbicara sejak datang ke sini, tapi kami bertemu beberapa kali. Dia memuji kota ini dan membantu saya,” pujinya kepada Vlahovic.

Di klub barunya ini Jovic memilih nomor punggung 7. Nomor ini dipilihnya karena ini merupakan penggemar berat Cristiano Ronaldo.

“Saya memilih nomor 7 karena hanya itu nomor yang saya suka dan tersedia. Saya terinspirasi dari Cristiano Ronaldo, pemain terbaik sepanjang masa. Saya harap bisa melakukan hal yang sama dengannya di Italia,” tutupnya.

Selama di Madrid, ia hanya bermain sebanyak 51 kali dan mencetak 3 gol. Ia sempat dipinjamkan ke klub lamanya, Eintracht Frankfurt, pada paruh kedua musim 2020-21.