MSPORTS – Wasit yang bertugas sebagai Video Assistant Referee (VAR), Mike Dean, mengakui melakukan kesalahan pada laga kontroversial antara Chelsea dan Tottenham Hotspur, Minggu (14/8) malam WIB lalu.
Dean menyesal tidak memberikan hukuman apapun usai Cristian Romero menjambak rambut Marc Cucurella.
Insiden tersebut berada di tengah-tengah tendangan sudut Tottenham Hotspur yang berakhir dengan gol tandukan Harry Kane di menit akhir untuk menyamakan kedudukan 2-2.
“Tidak ada wasit yang ingin pulang ke rumah dari laga mengetahui mereka seharusnya membuat keputusan yang berbeda. Kadang jika melihat ke belakang, Anda sadar Anda seharusnya mengambil tindakan yang berbeda,” kata Dean salam kolomnya di Daily Mail.
“Untuk gol kedua dari Harry Kane, saya bertanya kepada wasit Anthony Taylor untuk menunggu selagi saya melihat insiden antara pemain Tottenham Cristian Romero dan pemain Chelsea Marc Cucurella.”
“Saya tidak bisa memberikan tendangan bebas karena VAR, tapi saya bisa merekomendasi Taylor agar dia melihat area peninjauan wasit untuk mempertimbangkan kemungkinan kartu merah.
“Dalam beberapa detik saya harus mempelajari Romero yang menarik rambut Cucurella, saya tidak tidak menganggapnya sebagai tindak kekerasan.
“Sejak itu saya sudah mempelajari rekamannya, berbicara kepada wasit lain dan merenungkannya, saya seharusnya meminta Taylor untuk mengunjungi ke monitor di pinggir lapangan untuk melihatnya sendiri. Keputusan akhir selalu ada di tangan wasit di lapangan.”
“Itu menunjukkan sebanyak apapun pengalaman Anda, dan saya telah menghabiskan lebih dari dua dekade sebagai ofisial Premier League, Anda selalu belajar.”
“Ini kekecewaan bagi saya karena satu insiden ini, kalau tidak, ini akhir pekan yang bagus untuk ofisial kami.”
Selain insiden antara Cucurella dan Romero, satu hal yang menjadi sorotan adalah insiden gol pertama Tottenham.
Tim asal London Utara tersebut berhasil menyamakan kedudukan 1-1 pada menit 68 yang dicetak oleh Pierre-Emile Hojbjerg.
Gol ini juga menuai kontroversial karena Chelsea mengklaim wasit seharusnya menganulir gol tersebut karena Richarlison berada di posisi offside.
Tuchel juga berang karena adanya pelanggaran sebelum gol tersebut terjadi.
Namun Dean percaya ia membuat keputusan yang tepat untuk mengesahkan gol tersebut.
“Saat Tottenham pertama kali menyamakan kedudukan dengan gol Pierre-Emile Hojbjerg. Hal ini relati mudah. Saya tidak bisa kembali ke 44 detik sebelumnya untuk melihat potensi pelanggaran Rodrigo Bentancur kepada Kai Havertz,” lanjut Dean.
“Itu di luar dari fase penyerangan – lagipula pemain Tottenham itu mendapatkan bola – jadi itu bukan faktor apakah gol Hojbjerg itu sah.”
“Pertanyaannya adalah apakah Richarlison mengganggu dari posisi offside. Ketika Hojbjerg melakukan tendangan, kiper Chelsea Edouard Mendy dapat melihat bolanya, menurut saya. Penglihatannya tidak diganggu, jadi itu inside dan 1-1.”
Dean tidak akan menjadi wasit VAR di pekan selanjutnya di Premier League setelah diberikan hari libur pasca laga kontroversial tersebut.
Nama Emiliano Martinez kembali mencuat di bursa transfer. Kiper asal Argentina yang kini berseragam Aston…
Manchester City asuhan Pep Guardiola, yang selama ini dikenal sebagai mesin gol tak terkalahkan, kini…
Sejak menggantikan Jurgen Klopp, Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen Liga Primer. Gaya…
Manchester United asuhan Ruben Amorim kembali menelan pil pahit. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di…
Dunia bulutangkis Tanah Air kembali dihebohkan dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)…
Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil menutup tahun 2024 dengan manis. Kemenangan telak 4-2 atas…