Murka Disebut Belanda Membosankan, Louis van Gaal: ‘Kalau Bosan Kalian Pulang Saja’

Tio Prasetyon Utomo

November 30, 2022 · 3 min read

Murka Disebut Belanda Membosankan, Louis van Gaal: ‘Kalau Bosan Kalian Pulang Saja’
Football | November 30, 2022
Murka Disebut Belanda Membosankan, Louis van Gaal: ‘Kalau Bosan Kalian Pulang Saja’

MSPORTS – Belanda berhasil lolos ke babak 16 besar dengan menempati puncak Grup A usai mengalahkan tuan rumah Qatar 2-0. Selasa (29/11) lalu. Namun pelatih Tim Oranye, Louis van Gaal berang saat timnya disebut membosankan.

Belanda mengakhiri babak grup usai meraih tujuh poin berkat dua kemenangan atas Qatar dan Senegal, serta hasil imbang lawan Ekuador.

Pada laga pamungkas melawan Qatar, Cody Gakpo kembali mencetak gol yang menempatkannya menjadi pencetak gol terbanyak dengan tiga gol, jumlah yang sama dengan Kylian Mbappé, Enner Valencia, dan Marcus Rashford.

Namun saat jumpa pers usai pertandingan, Van Gaal yang sempat menjalani perawatan usai menderita kanker prostat pada April lalu, marah karena timnya dinilai bermain membosankan selama turnamen akbar ini.

“Saya tidak setuju dengan Anda dan saya tidak akan memperpanjangnya,” kata Van Gaal kepada awak media, dikutip dari the Guardian.

“Anda memiliki sudut pandang yang berbeda dengan saya. Kenapa Anda tidak tulis itu bahwa kami sangat membosankan. Jika Anda berpikir kami membosankan kenapa Anda tidak pulang ke rumah.”

Pernyataan tersebut lalu dibalas dengan menyebut para fans yang menonton pertandingan Belanda seakan-akan seperti sedang menggertakkan gigi.

“Saya tidak setuju dengan Anda,” lanjut Van Gaal.

“Saya pikir semua orang harusnya bangga karena kami lolos ke babak selanjutnya.”

“Saya pikir orang tahu kenapa Anda menanyakan pertanyaan ini. Saya pikir hal ini tidak seburuk seperti yang Anda katakan.”


Belanda akan menghadapi Amerika Serikat pada babak 16 besar setelah mereka menjadi runner-up Grup B.

Van Gaal berharap Gakpo terus melanjutkan tren positifnya di Piala Dunia dan yakin pemain berusia 23 tahun ini akan menjadi bintang.

“Dia baru bermain untuk PSV selama dua atau tiga tahun dan selalu bermain di sisi kiri,” tambahnya.

“Dia tidak ingin bermain di tengah atau di posisi nomor 10 dan sekarang dia bermain di sana dan berpikir saya pelatih hebat. Dia memiliki kepribadian untuk menjadi bintang.”