Pele: Penghormatan Terakhir Neymar, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo

Tio Prasetyon Utomo

December 30, 2022 · 7 min read

Pele: Penghormatan Terakhir Neymar, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo
Football | December 30, 2022
Pele: Penghormatan Terakhir Untuk Juara Dunia, Legenda, dan Pemain Terbaik Sepanjang Masa

MSPORTS – Pele, legenda dan salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa asal Brazil, telah meninggal di usia 82 tahun, Jumat (30/12) dini hari WIB. 

Pele meninggal di rumah sakit Albert Einstein di Sao Paulo, Brazil. Ia menyerah atas penyakit kankernya yang diderita sejak 2021 lalu.

Pele sempat menderita kanker usus sebelumnya sudah diangkat pada September 2021 lalu dan sejak saat itu ia keluar masuk rumah sakit untuk menerima perawatan secara rutin. 

Lalu pada 29 November lalu, Pele dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Kondisinya kemudian semakin memburuk dan meninggal di rumah sakit.

Pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento merupakan salah satu pemain sepak bola sepanjang masa dengan membawa Brazil juara Piala Dunia pada 1958, 1962, dan 1970.

Tiga bintang sepak bola dunia saat ini, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar, memberikan penghormatan terakhirnya kepada sang legenda.

Neymar, yang kini merupakan pencetak gol terbanyak dengan 77 gol, jumlah yang sama dengan Pele, memberikan penghormatan terakhirnya kepada sang legenda.


“Dia telah pergi, tapi magisnya tetap ada. Pele selamanya,” tulis Neymar melalui media sosialnya.

“Menurut saya, sebelum Pele sepak bola hanya lah sebuah olahraga. Pele mengubah segalanya. Dia mengubah sepak bola menjadi seni, menjadi hiburan.”

Patung Patung Kristus sang Penebus di Rio de Janeiro, Brazil, serta stadion Wembley di Inggris menyinarkan warna hijau dan kuning khas Brazil untuk menghormati Pele.

Pele menjalani debutnya sebagai bocah 15 tahun bersama Santos pada 1956. Ia tak membutuhkan waktu lama untuk mencetak gol pertamanya, gol pertama dari total 1.281 gol dalam 1.363 pertandingan.

Pada tahun berikutnya, Pele menjalani debut bersama tim nasional Brazil pada Juli 1957 melawan Argentina di Maracana. Ia mencetak gol pertamanya dari total 77 gol bersama tim Samba saat kalah 1-2.

Setelah itu, perjalanan Pele merupakan sebuah sejarah. Sebagai pesepak bola terbaik, yang mengangkat nama sepak bola dan Brazil, saat mengangkat trofi Piala Dunia tiga kali, sekaligus menjadikannya sebagai satu-satunya pemain yang melakukannya.

“Beristirahat lah dengan tenang, Pele,” tulis Messi, yang baru saja mengangkat trofi Piala Dunia bersama Argentina di Piala Dunia Qatar 2022.

Di saat-saat terakhirnya, Pele sempat memberikan selamat untuk Messi, yang meraih trofi tertinggi bersama tanah airnya.

“Hari ini, sepak bola terus menceritakan ceritanya, seperti biasanya, dengan cara yang menakjubkan,” kata Pele melalui media sosialnya.

“Messi memenangkan Piala Dunia pertamanya, karena perjalanannya yang membuatnya pantas juara. Untuk teman baik saya, Mbappe, mencetak empat gol (hattrick dan satu gol di babak adu penalti) di final. Sebuah pemberian luar biasa untuk bisa menyaksikan pertunjukan masa depan olahraga kita.”

Mbappe, yang menjadi lawan Messi di final dan rekan setim di Paris Saint-Germain, juga memberikan tributnya untuk Pele.

“Rajanya sepak bola telah meninggalkan kita, tapi peninggalannya tidak akan pernah dilupakan. RIP KING.” tulis Mbappe.

Nama Pele mencuat di panggung Piala Dunia 1958 sebagai bocah berusia 17 tahun. Ia mencetak dua gol di laga final kontra Swedia yang berakhir dengan skor 5-2.

Namun puncak karier Pele di panggung tertinggi tercapai pada Piala Dunia 1970. Ia mencetak gol pembuka untuk tim Samba saat mengalahkan Italia dengan skor 4-1 di Aztec Stadium, Meksiko.


Di tengah-tengah itu, perjalanan Pele di Piala Dunia penuh kekecewaan. Ia cedera pada awal babak grup Piala Dunia 1962, yang membuatnya hanya bisa melihat rekan setimnya mempertahankan gelar juara.

Lalu pada Piala Dunia 1966, permainan brutal dari para pemain bertahan Bulgaria dan Portugal di babak grup juga membuatnya cedera. Ia sempat melanjutkan permainan meski dibalut perban tebal di laga pamungkas melawan Portugal, karena saat itu masih belum diperbolehkan pergantian pemain.

Pele kemudian kalah dari Portugal yang saat itu diperkuat rivalnya,  Eusébio. Sekaligus membuat Brazil gagal mempertahankan gelar usai gagal lolos dari babak grup.

Ia kemudian bersumpah tidak akan bermain di Piala Dunia lagi. Untungnya, ia kembali dan menasbihkan namanya menjadi seorang legenda.


“Belasungkawa terdalam saya untuk seluruh Brasil, dan khususnya kepada keluarga Edson Arantes do Nascimento,” tulis Cristiano Ronaldo.

“Sekadar “selamat tinggal” kepada Raja Pelé yang abadi tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan rasa sakit yang saat ini menyelimuti seluruh dunia sepak bola.”

“Inspirasi bagi jutaan orang, panutan dari kemarin, hari ini, selamanya. Kasih sayang yang selalu dia tunjukkan padaku berbalas di setiap momen yang kami bagikan, bahkan dari kejauhan.”

“Dia tidak akan pernah dilupakan dan ingatannya akan hidup selamanya di setiap kita pecinta sepakbola. Beristirahatlah dengan tenang, Raja Pele.”

Pele mengakhiri kariernya bermain bersama klub asal Amerika Serikat, New York Cosmos. Ia menjadi tokoh yang melebarkan sayap sepak bola Brazil ke Amerika Utara, juga menjadi duta besar sepak bola di seluruh dunia hingga akhir hayatnya.