Piala Asia 2023: Eks-Pemain dan Pelatih yang Pernah Berkarier Liga Indonesia

Tio Prasetyon Utomo

January 16, 2024 · 3 min read

Piala Asia 2023: Eks-Pemain dan Pelatih yang Pernah Berkarier Liga Indonesia
Football | January 16, 2024
Pada Piala Asia 2023 di Qatar, Abdulla Yusuf Helal, Tamirlan Kozubaev, dan Pelatih Petar Šegrt modal pengalaman di Liga Indonesia

Pada Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar terdapat sejumlah nama pemain dan pelatih yang di antaranya memiliki pengalaman bermain di Liga 1 Indonesia. Berikut sosok yang mencuri perhatian tersebut:

Abdulla Yusuf Helal (Striker Bahrain, eks-Persija Jakarta)

Abdulla Yusuf Helal adalah penyerang milik Tim Nasional Bahrain di Piala Asia 2023 Qatar. Sejak tahun 2012, Helal menjadi bagian tak terpisahkan dari Tim Nasional Bahrain.

Keikutsertaannya dalam Piala Asia 2019 menjadi tonggak bersejarah. Meskipun mengalami cedera, Helal bangkit kembali, membantu Bahrain mencapai babak 16 besar. Namun, perjalanan menakjubkan itu berakhir saat mereka kalah tipis 1-2 dari Korea Selatan.

Pada 20 Juli 2022, Helal merambah ke dunia sepakbola Indonesia dengan resmi bergabung bersama Persija Jakarta. Debutnya pada 31 Juli 2022, yang ditandai dengan kontribusi krusial saat menggantikan Hanif Sjahbandi, menciptakan kemenangan 2-1 melawan Persis di Stadion Patriot Candrabhaga. Bersama Persija, Helal menorehkan sembilan gol dari 17 laga.

Semusim di Indonesia, pada 28 Juni 2023, Helal kembali ke Liga Ceko untuk menandatangani kontrak satu tahun bersama klub Ceko, Mladá Boleslav.

Tamirlan Kozubaev (Bek Kirgizstan, eks-Persita Tangerang)

Tamirlan Kozubaev adalah seorang bek yang mewakili Tim Nasional Kirgizstan. Ia membuat debut pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018, bermain melawan Bangladesh pada 13 Oktober 2015. Saat ini, Kozubaev bermain untuk klub Eastern di Hong Kong Premier League, serta turut membela Tim Nasional Kyrgyzstan.

Pada tahun 2020, Persita Tangerang mengonfirmasi kedatangan Kozubaev. Sayangnya, karier Kozubaev di Liga 1 berlangsung singkat karena kompetisi terhenti akibat pandemi Covid-19. Total, ia hanya memiliki tiga penampilan saja bersama Pendekar Cisadane.

Petar Šegrt ( Pelatih Kepala Tajikistan, eks-PSM Makassar)

Petar Šegrt, pelatih asal Kroasia, saat ini menangani tim nasional Tajikistan. Šegrt memiliki karier cemerlang sebagai pelatih dengan pengalaman di berbagai klub dan negara.

Setelah berkarier sebagai pelatih di Jerman, Šegrt bergabung dengan Bali Devata di Liga Primer Indonesia pada akhir 2010.

Pada Oktober 2011, Šegrt diangkat sebagai pelatih kepala PSM Makassar, klub tradisional yang sebelumnya mengalami masalah dan kehilangan banyak pemain berlabel tim nasional. Dalam satu musim di Indonesian Premier League, Šegrt berhasil mengembangkan 10 pemain muda menjadi bagian dari tim nasional Indonesia. Prestasinya termasuk rekor tidak terkalahkan di kandang, yang merupakan pencapaian pertama dalam sejarah 97 tahun PSM Makassar. Meskipun kontraknya berlangsung hingga 2017, Šegrt memutuskan untuk meninggalkan klub pada Juni 2013 karena alasan pribadi, meskipun disambut dengan kekecewaan dari para pendukung. Namun, mereka menggelar perpisahan resmi di hadapan pertandingan kandang pada Juli 2013, menunjukkan dukungan mereka kepada Šegrt yang luar biasa.

Pada November 2015, Šegrt diumumkan sebagai pelatih kepala tim nasional Afghanistan. Ia meraih sukses dengan enam kemenangan dari delapan pertandingan resmi, termasuk mencapai Final Kualifikasi Piala Asia.

Pada Maret 2018, Šegrt menandatangani kontrak dua tahun sebagai pelatih kepala tim nasional Maladewa. Di sana, ia meraih kejutan besar dengan memenangkan Piala SAFF Suzuki 2018.

Pada 27 Januari 2022, Federasi Sepak Bola Tajikistan mengumumkan Šegrt sebagai Pelatih Kepala baru. Di bawah arahannya, Tajikistan mencapai prestasi bersejarah dengan lolos ke Piala Asia AFC 2023, penampilan perdana mereka dalam kompetisi sepakbola benua.

Šegrt juga membawa Tajikistan meraih gelar di King’s Cup 2022 di Thailand dan Turnamen Merdeka 2023 di Malaysia. Dengan rata-rata usia skuad hanya 21,1 tahun, Šegrt terus membuktikan kemampuannya sebagai pelatih yang sukses dan berpengaruh di level internasional.