Piala Asia AFC 2023: Ada 37 Pemain yang Pernah Main Buat Dua Tim Nasional, Empat dari Indonesia!

Tio Prasetyon Utomo

January 14, 2024 ยท 3 min read

Piala Asia AFC 2023: Ada 37 Pemain yang Pernah Main Buat Dua Tim Nasional, Empat dari Indonesia!
Football | January 14, 2024
Ada 37 pemain di Piala Asia 2023 pernah perkuat dua tim nasional (alih federasi)

Pada Piala Asia AFC 2023, insan sepakbola Asia menyaksikan kehadiran 37 pemain yang memiliki pengalaman bermain untuk lebih dari satu tim nasional. Fenomena ini menciptakan kisah menarik tentang perjalanan sepakbola global dan identitas ganda.

Dua pemain, Tyias Browning (Tiongkol) dan Mukhtar Ali (Arab Saudi), mencuri perhatian sebagai mantan pemain tim nasional Inggris di level junior yang kini memperkuat negara-negara baru. Peralihan ini menjadi bukti akan dinamika perpindahan pemain internasional.

Paling menarik, Ataa Jaber mungkin menjadi satu-satunya pemain di dunia yang pernah bermain untuk Israel (junior) dan Palestina. Kisahnya menjadi cermin kompleksitas politik dan budaya yang terkait dengan sepakbola di tingkat internasional.

Melihat statistik lebih lanjut, pemain yang pernah membela tim nasional Swedia menjadi yang terbanyak, dengan enam pemain dalam kompetisi ini. Belanda juga memberikan kontribusi signifikan dengan lima pemain, menambah warna internasional pada panggung Piala Asia.

Bukan hanya tentang perpindahan negara, tetapi juga tentang merangkai identitas baru. Pemain seperti Hussein Ali, Amir Al-Ammari, dan Montader Madjed dari Swedia yang kini membela Irak adalah contoh perubahan identitas sepak bola yang berdampak besar.

Dalam kumpulan pemain ini, terdapat sejumlah nama yang menandakan keberagaman dan globalisasi sepak bola modern. Mereka tidak hanya membawa kemampuan dan pengalaman, tetapi juga mewakili narasi unik dalam mosaik multinasional Piala Asia AFC 2023.

Berikut adalah daftar pemain yang telah mencatatkan pengalaman bermain untuk lebih dari satu tim nasional (kebanyakan dari mereka bermain di level junior untuk tim nasional sebelumnya):

  • Matthew Davies (Malaysia-Australia)
  • Ju Yingzhi (Hong Kong – Tiongkok)
  • Dai Wai Tsun (Tiongkok – Hong Kong)
  • Bruno Fornaroli (Australia – Uruguay)
  • Camilo Saldaña (Palestina – Cili)
  • Soony Saad (Libanon – Amerika Serikat)
  • Sandy Walsh (Indonesia – Belanda)
  • Dion Cools (Malaysia – Belgia)
  • Bassel Jradi (Libanon – Denmark)
  • Frans Putros (Irak – Denmark)
  • La’Vere Corbin-Ong (Malaysia – Kanada)
  • Mukhtar Ali (Arab Saudi – Inggris)
  • Tyias Browning (Tiongok – Inggris)
  • Ahmad Allée (Iraq – Prancis)
  • Youssef Amyn (Irak – Jerman)
  • Abdul Rahman Oues (Suriah – Yunani)
  • Ataa Jaber (Palestina – Israel)
  • Ivar Jenner (Indonesia – Belanda)
  • Justin Hubner (Indonesia – Belanda)
  • Mohammed Osman (Syria – Belanda)
  • Osama Rashid (Iraq – Belanda)
  • Nicholas Mickelson (Thailand – Norwegia)
  • Pedro Miguel (Qatar – Tanjung Verde)
  • Alisher Dzhalilov (Tajikistan – Rusia)
  • Parvizdzhon Umarbayev (Tajikistan – Rusia)
  • Cameron Burgess (Australia – Skotlandia)
  • Jackson Irvine (Australia – Skotlandia)
  • Harry Souttar (Australia – Skotlandia)
  • Martin Boyle (Australia – Skotlandia)
  • Jordi Amat (Indonesia – Spanyol)
  • Hussein Ali (Irak – Swedia)
  • Amir Al-Ammari (Irak – Swedia)
  • Montader Madjed (Irak – Swedia)
  • Alexander Michel Melki (Libanon – Swedia)
  • Aiham Ousou (Suriah – Swedia)
  • Saman Ghoddos (Iran – Swedia)
  • Gethin Jones (Australia – Wales)

Dalam peta globalisasi sepak bola, Swedia mendominasi dengan enam pemain yang berasal dari negara yang berbeda. Belanda juga memberikan kontribusi signifikan dengan lima pemain. Keberagaman ini menjadi aspek menarik dalam pertandingan Piala Asia AFC 2023, menambahkan nuansa internasional yang memukau.