Categories: FootballLiga Italia

Piotr Zielinski Ungkap Alasan Napoli Kalah dari Juventus, Penyelesaian Akhir Jadi Masalah

Piotr Zielinski mengakui Napoli harus belajar mengatasi strategi permainan tim lawan setelah mereka kalah dari Juventus, Inter Milan dan Real Madrid. Terlebih lagi jika Kvicha Kvaratskhelia dibuat tak berkutik oleh penjagaan tim lawan.

Napoli sendiri kalah usai Juventus mencetak gol lewat sundulan Federico Gatti di menit ke-51. Beberapa kali Napoli mencoba menyamakan kedudukan, tetapi selalu saja berhasil digagalkan. Alhasil Napoli harus kalah dari Juventus karena tak bisa menyamakan kedudukan.

Hasil tersebut seakan berbanding terbalik dengan musim lalu di mana Napoli selalu mengalahkan Juventus baik di kandang maupun tandang. Menurut Piotr Zielinski, hal tersebut terjadi karena permainan mereka jauh lebih baik dari saat ini.

“Saya setuju. Kami bermain bagus, menjaga penguasaan bola dan menciptakan peluang, tapi kami kurang dalam penyelesaian akhir,” kata sang gelandang dikutip dari Football Italia, Sabtu (9/12).

“Jika kami mencetak satu atau dua gol di babak pertama ketika kami memiliki peluang tersebut, itu akan menjadi pertandingan yang berbeda,” sambungnya.

Segalanya juga berubah karena Napoli tidak lagi menjadi kejutan. Meskipun berstatus sebagai juara bertahan Serie A, mereka juga cukup kewalahan di Liga Champions.

“Dani Carvajal mengawal Kvaratskhelia. Osimhen juga semakin diincar. Setiap orang harus memberi lebih, jika hal tersebut ditandai dengan baik, maka kita semua perlu mengambil tanggung jawab dan melakukan sesuatu untuk mengubah keseimbangan.

“Kami di lini tengah perlu bergerak lebih baik dan bermain antar lini dengan lebih berkualitas. Kami semua adalah pemain yang secara teknis bagus, jika kami menempati ruang dengan lebih baik, kami dapat menciptakan lebih banyak peluang bagi para striker.

“Pelatih juga meminta kami untuk mencoba tembakan dari jarak jauh, kami harus melatihnya dan melakukannya dengan lebih baik,” ungkapnya.

Bagi Piotr Zielinski Napoli saat ini sedang masa transisi usai Luciano Spalletti membawa Napoli meraih Scudetto pertama mereka dalam 30 tahun yang kemudian digantikan oleh Rudi Garcia. Diharapkan bisa menjaga performa justru Napoli merosot sampai akhirnya Rudi Garcia dipecat bulan lalu dan digantikan oleh Walter Mazzarri.

Sempat bermain baik saat menang atas Atalanta, akan tetapi Napoli selanjutnya harus kalah di tiga pertandingan selanjutnya. Mereka kalah berturut-turut dari Real Madrid, Inter dan Juventus.

“Pelatih meminta kami untuk segera menekan, agar kami tidak mundur. Dia juga meminta kami untuk menutup lintasan passing, yang tidak kami lakukan dengan baik dalam dua pertandingan terakhir,” pungkasnya.

Tio Prasetyon Utomo

42037

Recent Posts

Preview Pertandingan: Persis Solo vs Persik Kediri di BRI Liga 1 2024/2025

Persis Solo akan bertemu dengan Persik Kediri pada pekan ke-6 BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan…

4 jam ago

Preview Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan berhadapan dengan Persija Jakarta pada pekan ke-6 BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan…

4 jam ago

Celestino Vietti Raih Kemenangan di Moto2 Emilia Romagna 2024

Pembalap Celestino Vietti dari Red Bull KTM Ajo berhasil meraih kemenangan dalam balapan Moto2 Emilia…

4 jam ago

Danilo Petrucci Menang di Superpole Race WorldSBK Italia 2024

Pembalap Danilo Petrucci dari Barni Spark Racing Team meraih kemenangan gemilang dalam Superpole Race WorldSBK…

4 jam ago

Carlo Ancelotti Sebut Real Madrid Bakal Kembali ke Performa Terbaik

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti mengatakan timnya mengalami peningkatan, dengan membaik 'sedikit demi sedikit' setelah…

6 jam ago

Djajang Nurdjaman Syukuri Kemenangan Telak Persikabo 1973 atas Dejan FC

Pelatih Persikabo 1973 Djajang Nurdjaman mensyukuri kemenangan kemenangan besar 5-2 yang diraih anak asuhnya, saat…

6 jam ago