Polemik Masa Depan Shin Tae-yong, Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Kita Punya Komitmen

Ketua umum PSSI Erick Thohir menanggapi polemik kontrak pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang akan kadaluarsa pada Juni 2024 mendatang.

Erick menjelaskan dirinya mengedepankan prinsip profesionalisme dalam menentukan masa depan Shin Tae-yong.

Menurutnya, ada dua target yang menjadi patokan PSSI dalam menilai kinerja pelatih asal Korea Selatan itu di tahun ini, agar mendapatkan kontrak baru hingga 2027.

Pertama adalah membawa Indonesia lolos ke babak fase grup Piala Asia 2023, di mana target sukses dicapai setelah disingkirkan Australia di babak 16 besar.

Selanjutnya Shin Tae-yong diharapkan mampu membawa Indonesia U-23 lolos ke babak 8 besar atau perempat-final Piala Asia U-23 2024.

“Sudah kesepakatan kontrak saya dengan Shin Tae-yong dengan dua parameter, dengan perpanjangan lebih panjang lagi sampai 2027, yaitu meloloskan timnas senior ke 16 besar,” katanya 

“Kedua, meloloskan tim U23 kita ke delapan besar. Itu kesepakatannya. Dan kalau terjadi, otomatis kita bicara sampai 2027,” jelas Erick.

Erick juga menjelaskan dirinya tak bisa mencegah apabila ada pendekatan dari negara lain, terhadap Shin Tae-yong. Menurutnya, ia bekerja secara profesional dan ada kesepakatan kontrak yang dihormati sampai Juni 2023.

“Kalau masalah coach Shin Tae-yong dilirik negara lain kan itu saya tidak bisa melarang, yang pasti coach Shin Tae-yong dan saya bersepakat kontraknya sampai Juni,”

“Ada tugas yang kita sepakatin, kita bisa meloloskan tim U23 kita grup stage, otomatis kontraknya kita perpanjang sampai 2027. Itu kesepakatan profesional. Jadi saya menghormati kesepakatan itu. Saya tidak berpikir yang lain,” bebernya.