Presiden Leicester City Lunaskan Utang Klub Sebesar Rp 3,5 Triliun

MSPORTS – Presiden Leicester City, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, telah menghapuskan utang klub sebesar 194 juta pounds atau sekitar Rp 3,5 triliun kepada perusahaan induk King Power International (KPI).

Leicester sendiri memiliki utang kepada KPI, perusahaan bisnis duty free yang berbasis di Bangkok, Thailand, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Srivaddhanaprabha.

Transfer utang ke ekuitas ke KPI telah tuntas untuk membebaskan klub dari utangnya yang belum terlunasi.

Menurut rilis dari Leicester yang dikeluarkan pada Rabu (1/2), dana yang dipinjamkan ini untuk membangun pusat latihan di Seagrave, serta untuk dana transfer pemain dan membantu sepak bola wanita selama pandemi Covid-19.

Konversi ini untuk menyeimbangkan keuangan klub dan menunjukkan komitmen KPI terhadap keberlangsungan klub dalam jangka panjang.

“Menjaga stabilitas jangka panjang sangat penting untuk perkembangan yang berkelanjutan dan prinsip fundamental yang selalu memandu investasi klub di masa depan,” kata Srivaddhanaprabha, dikutip dari situs resmi Leicester.

“Kami ingin memastikan kami terus lanjut ke jalan tersebut dengan dasar keuangan terkuat dan paling aman.”

Ini merupakan kedua kalinya transfer utang ke ekuitas terjadi sejak Leicester sejak keluarga Srivaddhanaprabha mengambil alih kepemilikan klub yang bermarkas di King Power Stadium ini. Sebelumnya utang sebesar 103 juta pounds juga dilunaskan pada 2013 lalu.

Dalam lanjutan rilis tersebut, Leicester menyatakan kedua kasus ini memastikan investasi yang diberikan oleh para pemegang saham tidak menjadi utang.

Sejak kepemilikan Srivaddhanaprabha, Leicester berhasil menjadi juara Premier League pada 2016 dan juara FA Cup pada 2021 lalu.

Saat ini Leicester berada di posisi 14 Premier League musim ini dengan 18 poin dari 20 laga.

Chairman Aiyawatt Srivaddhanaprabha has relieved the Club of its outstanding debts to its parent company, King Power International.

— Leicester City (@LCFC) February 1, 2023