Presiden UEFA Aleksander Ceferin Akui Kekacauan di Final Champions League

Tio Prasetyon Utomo

June 23, 2023 · 3 min read

Presiden UEFA Aleksander Ceferin Akui Kekacauan di Final Champions League
Football | June 23, 2023
Presiden UEFA Aleksander Ceferin Akui Kekacauan di Final Champions League

MSPORTS – Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengakui kekacauan yang terjadi di final Champions League lalu yang berlangsung di Istanbul, Turki, antara Manchester City dan Inter Milan, pada 10 Juni lalu.

Terdapat berbagai laporan bahwa fans mengalami masalah transportasi dari dan menuju Ataturk Olympic Stadium, yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Istanbul.

Para fans melaporkan kekacauan yang juga terjadi di luar stadion, yang berakhir dengan antrean panjang tanpa minum dan angkutan. Lalu penonton yang menggunakan kursi roda juga mengalami kesulitan akses ke stadion.

Pada saat European Football Fans Congress  atau Kongres Pendukung Sepak Bola Eropa yang digelar di Manchester, Ceferin mengakui adanya insiden tersebut dan perlu perbaikan lebih lanjut pada gelaran selanjutnya.

“Mengingat apa yang beberapa dari Anda alami baru-baru ini, saya akan mengerti jika saya tidak mendapatkan sambutan hangat malam ini,” kata Ceferin, dikutip dari BBC Sport.

“Kami sangat menyadari bahwa di Istanbul tidak semuanya sempurna. Saya tentu tidak mengecilkan masalah yang dihadapi oleh beberapa orang. Tapi mari kita terus bekerja sama untuk meningkatkan apa yang bisa kita tingkatkan.”

“Saya memikirkan jaringan transportasi khusus ke dan dari stadion, menampung suporter stadion dan akses ke air dan toilet untuk semua orang.”

Pada final Champions League tahun lalu, UEFA meminta maaf menyusul kejadian yang lebih parah. Insiden tersebut menimpa fans Liverpool yang terdesak dan menerima semprotan gas air mata sebelum final di Paris, Prancis. 

Hasil investigasi independen menunjukkan UEFA menjadi penanggung jawab utama atas insiden yang disebut nyaris menjadi bencana katastrofe.

“Saya datang ke sini untuk meminta maaf,” lanjut Ceferin.

“Kami ingin menghapus peristiwa yang terjadi tahun lalu dari ingatan kami.”

“Tahun lalu semua orang menyambut baik keputusan kami untuk memindahkan final dari St Petersburg ke Paris dan pada akhirnya kami semua tahu apa yang terjadi.”

“Niat baik seringkali tidak cukup. Kami tahu itu dan kami minta maaf untuk itu.”