Foto: Instagram/magicmikemaignan
MSPORTS –
Mike Maignan merupakan salah satu kiper yang bukan hanya ahli dalam mementahkan
peluang tetapi juga lihai dalam menguasai bola.
Menurutnya,
hal ini tidak terlepas dari posisi bermainnya saat masa kecil dulu sebagai
penyerang dan juga pengatur serangan atau pemain nomor sepuluh.
Pemain asal
Prancis tersebut bahkan menyebut bahwa nasibnya menjadi seorang penjaga gawang
adalah karena ‘kecelakaan’.
“Bagi saya,
penting untuk melewati peran saya. Peran saya tidak terbatas di penalti area. Saya
sering berbicara dengan rekan setim untuk memprediksi pergerakan lawan,”
ungkapnya dikutip Football Italia.
“Saya selalu
memiliki mentalitas seperti ini karena saya menilai itu akan menguntungkan bagi
tim,” tegasnya.
“Saya
adalah penyerang atau pemain nomor 10. Saya tidak ingin menjadi kiper. Saya berakhir
di sana karena tidak sengaja saat masih kecil karena saya tengah memilih,”
ujarnya.
“Ketika
saya 10 atau 12 tahun, saya melakukan tes di Clairefontaine, akademi tim
nasional Prancis. Pelatih yang menemani saya ke tes tersebut memberi saya
tantangan: jka anda lolos ke babak akhir seleksi, anda akan tetap jadi kiper,”
lanjutnya.
“Untungnya atau
sayangnya itulah yang terjadi. Saat itu, saya dipantau oleh PSG dan itu membuat
saya yakin untuk tetap menjadi kiper,” sambung Maignan.
“Namun,
saya tetap menjaga gairah untuk bermain lebih maju dan menjadi bagian dari
pertandingan,” pungkas kiper milik AC Milan tersebut.
Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique berhati-hati dalam menentukan Ousmane Dembélé sebagai target man alias pencetak…
Timnas Indonesia dipastikan bakal menghadapi Timnas Belanda, pada Oktober 2024. Laga tersebut merupakan rangkaian dari…
Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 di hari kedua telah sukses terlaksana. Beberapa pertandingan…
Meski harus kehilangan 4 pemain, Persik Kediri tetap mentargetkan meraih hasil maksimal saat menantang tuan…
Empat wasit Indonesia dipercaya menjadi pengadil salah satu pertandingan matchday pertama AFC Champions League Two…
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan tidak pernah membeda-bedakan komitmen dalam membangun sepak bola nasional.…