Raphinha Sebut Marcelo Bielsa Berjasa Dalam Karier dan Transfernya ke Barcelona

MSPORTS – Raphinha menyebut Marcelo Bielsa memiliki dampak besar dalam hidup dan kariernya, meski hanya dua musim bermain bersama Leeds United di bawah pelatih asal Argentina tersebut.

Pemain asal Brazil tersebut merupakan pembelian termahal Barcelona di bursa transfer ini usai diboyong dari Leeds.

Ia menjadi salah satu pemain paling diincar dalam bursa transfer ini. Sebelum berlabuh ke Barcelona, Arsenal dan Chelsea juga mengincar tanda tangannya.

“Dia pelatih yang banyak membantu saya dari saat pertama saya tiba di Leeds. Dia selalu meminta lebih, dia selalu meminta performa maksimal,” kata Raphinha kepada Mundo Deportivo.

Raphinha merupakan pemain kunci dalam mempertahankan Leeds di Premier League.

Ia tiba di Leeds pada Oktober 2020 dari klub asal Prancis, Rennes, dengan mahar 17 juta pound sterling.

Selama dua musim bersama Leeds, total ia telah bermain 67 kali dan mencetak 17 gol. 

Leeds pun berhasil melipatgandakan asetnya saat menjual pemain berusia 25 tahun tersebut dengan harga 55 juta poundsterling.

“Dia membantu saya mencapai tim nasional dan dia membantu saya tiba di Barcelona. Jika bukan karena ajarannya, bersama grup atau secara pribadi, saya mungkin tidak akan berada di sini,” lanjutnya.

Raphinha kini bersama skuad Blaugrana yang menjalani tur pramusim mereka ke Amerika Serikat. Dalam dua laga persahabatan ini, ia telah mencetak dua gol serta dua asis.

Ia lalu menjelaskan soal gaya bermain Bielsa yang terkenal sangat menguras tenaga itu. “Dia memiliki gaya permainan yang selalu menghormati bola, dia mencari performa maksimal dalam latihan dan pertandingan, dia seseorang yang penting untuk saya dan karier saya, saya akan selalu membawanya bersama saya.”

Meskipun begitu, ia tidak melihat kesamaan dengan pelatih barunya saat ini, Xavi Hernandez.

“Mereka berbeda. Marcelo (Bielsa) memiliki cara kerja yang unik. Ini gaya ‘Marcelo Bielsa’, mari menyebutnya begitu. Setiap pelatih itu berbeda. Semua orang memiliki cara hidupnya masing-masing, setiap pemain dan setiap pelatih berbeda dalam pekerjaannya.”