MSPORTS – Mantan pemain Barcelona, Riqui Puig, mengungkapkan kesulitannya saat berada di Barcelona. Sedikitnya waktu bermain membuatnya hijrah ke klub asal Amerika Serikat, Los Angeles Galaxy.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini memutuskan untuk pindah dari salah satu klub raksasa Eropa ke klub yang bermain di Major League Soccer (MLS).
Ia juga menjelaskan bahwa ia tidak setuju saat Blaugrana tidak mengikutsertakannya dalam tur pramusim mereka di Amerika Serikat.
“Berada di Barcelona selagi rekan setim saya bermain di sini di Los Angeles, main di pertandingan, sebenarnya ini sangat menyakiti saya,” kata Puig, dikutip dari Marca.
“Ini situasi yang rumit. Saya memiliki empat rekan bersama saya yang tidak bermain baik, yang membuatnya lebih buruk berada di Barcelona hanya bersama pelatih fisik.”
“Kadang Anda harus membuat keputusan. Mereka mengambil keputusan ini, saya tidak setuju dengan mereka, tapi itu tidak apa-apa.”
Gelandang asal Spanyol ini menjelaskan alasan di balik keputusannya pindah ke MLS, dengan pelatih LA Galaxy, Greg Vanney, yang menjadi tokoh penting di belakangnya.
“Ini keputusan yang rumit, karena saya sudah berada di Barcelona selama tujuh tahun, tapi saya tidak bermain dan saya ingin merasa penting,” lanjut Puig.
“Tapi waktunya datang untuk membuat keputusan. Saya mendapat tawaran dari Eropa, tapi ketika saya mendapatkan tawaran dari Galaxy, hal pertama yang saya lakukan adalah berbicara kepada pelatih untuk melihat apakah dia bisa memberikan saya rasa percaya diri.”
“Greg telah cukup memberikannya dan saya memutuskan untuk datang ke sini, untuk datang ke Los Angeles, kota indah ini dan klub hebat ini.”
“Ini salah satu keputusan yang paling saya banggakan sebagai pemain, dan kenyataannya adalah saya sangat terkejut dengan klub dan para pemain.”
“Saya berharap saya bisa bermain pada Kamis untuk melihat seperti apa liga ini. Ini keputusan yang sulit, tapi Greg membantu saya memutuskan ini dan datang ke sini.”
“Target saya adalah untuk mengakhiri musim setinggi mungkin dan bersaing dengan suasana bagus di ruang ganti. Kami memiliki tekanan, tapi itu juga hal yang positif.”
“Orang-orang tidak paham kenapa saya datang ke MLS di saat saya masih muda. Saya pikir ini liga yang kompetitif, dimana semua tim berada di level serupa.”
“Ini bisa membuat liga ini sebagai yang terbaik di dunia pada masa depan.”
Puig yang masih berusia 22 tahun ini merupakan salah satu produk terbaik La Masia namun perkembangan kariernya mandek saat berada di tim utama.
Ia sempat menunjukkan performa bagus saat dilatih Quique Setien ketika hanya sedikit pemain dari akademi yang menembus tim utama.
Namun selama dua musim ia kesulitan mendapatkan waktu bermain di bawah pelatih Ronald Koeman dan Xavi Hernandez yang membuatnya memilih hengkang dari Camp Nou.
Ia kalah saing dari pemain-pemain muda Barcelona seperti Gavi dan Pedri, yang menjadi tumpuan utama di lini tengah Blaugrana.
Barcelona masih memiliki hak untuk kembali membeli Puig dan akan mendapatkan 50 persen dari hasil penjualannya di masa mendatang.
Puig tampil sebanyak 56 laga bersama Barcelona dan mencetak dua gol serta 10 asis. Ia juga berada dalam skuad Blaugrana saat memenangkan La Liga musim 2018-19 dan Copa del Rey 2020-21.
Dewa United berhasil mengamankan tiga angka penting, setelah Bali United dengan skor tipis 1-0, dalam…
Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…
Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…
PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…
Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…
Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…