MSPORTS – Pembalap Red Bull Max Verstappen kembali mendapatkan pujian dari mantan rekan setimnya. Setelah Daniel Ricciardo, kini giliran Carlos Sainz dan Pierre Gasly.
Seperti yang diketahui, Verstappen telah memecahkan rekor dengan meraih 10 kemenangan beruntun, yang sebelumnya diraih oleh Sebastian Vettel dengan sembilan kemenangan.
Pembalap Belanda berusia 25 tahun tersebut juga sudah 12 kali finis di posisi terdepan pada musim ini dari 14 grand prix.
Hasil ini membuat juara dunia dua kali ini unggul jauh 145 poin di puncak klasemen dari rekan setimnya, Sergio Perez, yang berada di posisi kedua.
Verstappen merupakan salah satu pembalap dengan pendukung paling fanatik di grid saat ini. Selain balapan di Austria, yang merupakan kandang Red Bull, bisa dibilang hampir seluruh penonton di sirkuit Zandvoort saat GP Belanda datang untuk mendukung Verstappen.
Hal ini dapat dilihat oleh Sainz, yang menjadi rekan setim Verstappen saat debut di F1 bersama Toro Rosso.
“Saya pikir jika ada sesuatu yang tidak pernah kurang dari Max, itu adalah hype di sekelilingnya,” kata Sainz yang kini menjadi pembalap Ferrari. “Saya pikir dia sudah mendapatkan hype jauh sebelum debutnya di Formula 1.”
“Saat di F3, pengikutnya sudah banyak. Saya pikir pada tahun pertamanya di F1, dia masuk dan menyerbu F1 dan memiliki banyak pengikut di belakangnya.”
“Itu sama sekali tidak mengejutkan saya, karena saya selalu, sejak saya debut bersamanya pada tahun 2015… Saya selalu melihat hype itu, dan saya selalu memahaminya, karena jelas dia adalah talenta spesial dan seseorang yang tampil sangat, sangat baik sejak awal.”
Gasly, yang menjadi rekan setim pada paruh pertama musim 2019 bersama Red Bull, juga memiliki pendapat serupa. Ia juga merujuk soal peran Jos, ayah Verstappen yang juga bekas pembalap F1 saat membantu perkembangan anaknya yang kini menjadi juara dunia.
“Sudah jelas sejak usia masih sangat muda, saat kami membalap di karting, hype yang ada di sekitarnya sudah sangat berbeda dengan pembalap lainnya,” kata Gasly yang kini balapan bersama Alpine.
“Jelas bahwa ketika naik peringkat, ada lebih banyak perhatian, lebih banyak fokus, didorong oleh nama, penampilan, semua hype seputar hubungan Jos dan Max, jadi tidak mengherankan.”
“Cara dia datang ke F1 dan tampil serta beralih ke Red Bull semakin memperkuat segala hal yang terjadi setelahnya, tapi menurut saya tidak mengherankan jika dia berada di posisinya saat ini dan mendapatkan banyak pengikut, terutama di Belanda. Dari sudut pandang luar, dia tampaknya menjadi ikon negara.”
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, berbicara kans timnas Indonesia tembus Piala Dunia. Menurut Hajime Moriyasu, timnas…
Jepang meraih kemenangan 0-4 atas timnas Indonesia pada laga kelima Grup C putaran 3 Kualifikasi…
Pelatih Shin Tae-yong tidak memberikan garansi untuk timnas Indonesia lolos ke putaran 4 Kualifikasi Piala…
Pelatih Shin Tae-yong mengungkapkan alasan mencoret Eliano Reijnders dalam daftar susunan pemain timnas Indonesia saat…
Timnas Indonesia dibekuk 0-4 oleh Jepang pada laga kelima Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala…
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pasang badan usai timnas Indonesia dikalahkan Jepang dengan skor 0-4…