Sebelum Panas di Lapangan, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola Saling Puji

Tio Prasetyon Utomo

March 09, 2024 ยท 2 min read

Sebelum Panas di Lapangan, Jurgen Klopp dan Pep Guardiola Saling Puji
Football | March 09, 2024
Laga ini juga bisa menjadi pertemuan liga terakhir antara Jurgen Klopp dan Pep Guardiola sebagai pelatih Liverpool dan Manchester City.

Pemuncak klasemen saat ini, Liverpool akan menjamu sang juara bertahan Manchester City pada hari Minggu, (10/3). Keduanya mengincar kemenangan demi bisa berada di puncak klasemen.

Dengan Piala Carabao yang sudah diamankan, Liverpool mengincar quadruple yang belum pernah didapat oleh tim asal Inggris. Sementara City bisa menjadi tim pertama yang memenangkan Treble berturut-turut.

Laga ini juga bisa menjadi pertemuan liga terakhir antara Jurgen Klopp dan Pep Guardiola. Alasannya karena Jurgen Klopp telah memutuskan akan hengkang dari Liverpool di akhir musim nanti.

“Saya melakukan pekerjaan itu sendiri jadi saya melihat keunggulan ketika saya menghadapinya dan Pep jelas merupakan orang tersebut,” kata Klopp.

Liverpool dan City telah memenangkan setiap gelar Liga Premier sejak 2018. Tim asuhan Jurgen Klopp finis di posisi teratas pada tahun 2020 dan Guardiola menjadi pemenang di sisanya.

“Tetapi jika Anda melihatnya di pinggir lapangan, dia berperilaku seperti dia belum pernah menang sebelumnya. Keinginan yang dia miliki sungguh luar biasa. Dalam hidup saya, dia adalah manajer yang luar biasa, tentu saja,” jelas Klopp.

Meskipun Guardiola dan Klopp adalah musuh yang akrab di pinggir lapangan, keduanya tidak memiliki banyak kesempatan untuk bertemu di luar ruang istirahat.

“Terkadang di koridor sebelum konferensi pers. Saat kami mendapat kehormatan masuk Hall of Fame, kami menghabiskan waktu bersama keluarga, namun dalam hal makan siang atau makan malam, hal itu tidak pernah terjadi. Kami harus memutuskan siapa yang membayar, itulah mengapa kami tidak melakukannya.

“Saya pikir itu akan terjadi cepat atau lambat, saya akan menyukainya,” ungkap Klopp.

GUARDIOLA

Dalam pertemuanya, Klopp memiliki keunggulan head-to-head dari Guardiola. Klopp memenangkan delapan dari 21 pertemuan mereka dan enam untuk Guardiola.

Musim ini memang terakhir Jurgen Klopp menangani Liverpool, bagi Guardiola, siapa pun pelatihnya ke depan, Liverpool akan tetap disegani oleh tim lain.

“Saya ingin tahu, tapi menurut saya tidak. Liverpool selalu menjadi Liverpool dan pesaingnya ada di sana.

“Arsenal sudah ada, musim lalu mereka rival terbesar kami. Lihat cara bermain mereka. Liverpool butuh lebih dari 90 menit untuk memenangkan pertandingan, Arsenal terkadang butuh 25 menit untuk memenangkan pertandingan. Itu sebabnya terkadang mereka ada di sana.”

“Tottenham akan mengambil langkah maju dan [Manchester] United mungkin akan kembali,” jelas Guardiola.