Direktur olahraga Bayer Leverkusen, Simon Rolfes, mengungkapkan faktor kunci yang membuat Die Werkself berhasil menjadi juara Bundesliga musim ini, yang merupakan pertama kalinya dalam sejarah klub.
Leverkusen sukses mengamankan gelar bahkan sebelum musim berakhir setelah meraih kemenangan 5-0 atas Werder Bremen pekan lalu, dengan keunggulan 16 poin mereka di puncak tak mampu dikejar oleh juara bertahan, Bayern Munich.
Selain tangan dingin Xabi Alonso yang mampu meracik skuad Leverkusen menjadi luar biasa, Rolfes mengakui bahwa keberadaan Granit Xhaka membuat skuad terhubung dengan sangat baik, di luar dan di dalam lapangan.
“Posisi kuncinya adalah Granit Xhaka, sebagai pemain No.6. No.6 adalah inti dari permainan. Dia mendominasi ritme. Itu posisi yang strategis. Seberapa ofensif kami bermain, seberapa defensif kami bermain. Itu selalu menjadi penghubung seluruh bagian tim di posisi No.6,” kata Rolfes dilansir dari Goal.
“Kami mengalami nasib buruk di sana musim lalu karena cederanya Charles Aranguiz, pemain berpengalaman. Jadi, di situlah kami berkata: ‘Di sana kami harus berkembang, karena kami punya pemain bagus’. Bukan hanya perekrutan pemain pada musim panas lalu yang membuat kami menjadi juara. Kami punya pemain-pemain bagus, tapi pemain yang bisa menghubungkan ini, kami sedikit ketinggalan.”
“Granit, tentu saja, dengan kualitas, teknik, taktik, kecerdasan permainannya, kepribadiannya sebagai seorang pemimpin, dan kemampuan untuk menghubungkan orang-orang dengan kepribadiannya, dengan bahasa yang dia gunakan. Itu adalah penandatanganan yang sangat penting.”
Membahas soal Alonso, Rolfes mengakui bahwa ahli taktik asal Spanyol tersebut mampu menyalurkan mental pemenangnya kepada para pemain untuk meraih kesuksesan di musim ini.
“Yang pasti, kualitasnya [Alonso] sebagai pelatih, pemahamannya terhadap permainan, perasaannya terhadap situasi, terhadap situasi permainan. Ini tentu saja merupakan kualitas utama. Namun menurut saya, yang juga sangat penting di musim ini adalah dia terbiasa meraih kemenangan pada akhir permainan. Itu pasti berasal dari karier bermainnya,” imbuhnya.
“Mentalitas pemenang ini mengatakan: ‘Oke, kami memenangkan pertandingan pada hari Kamis. Minggu adalah pertandingan berikutnya. Kami juga ingin menang’. Konsistensi ini, juga disiplin yang keras, kerja keras hari demi hari. Setiap hari, di pagi hari setelah kemenangan, kami harus bekerja untuk kemenangan berikutnya. Saya pikir mentalitas ini membuatnya istimewa. Dia membawanya ke para pemain.”
Nama Emiliano Martinez kembali mencuat di bursa transfer. Kiper asal Argentina yang kini berseragam Aston…
Manchester City asuhan Pep Guardiola, yang selama ini dikenal sebagai mesin gol tak terkalahkan, kini…
Sejak menggantikan Jurgen Klopp, Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen Liga Primer. Gaya…
Manchester United asuhan Ruben Amorim kembali menelan pil pahit. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di…
Dunia bulutangkis Tanah Air kembali dihebohkan dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)…
Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil menutup tahun 2024 dengan manis. Kemenangan telak 4-2 atas…