MSPORTS – Turnamen perdana Liga Konferensi Eropa dimenangkan oleh Roma yang berhasil mendapatkan titel pertama mereka setelah 14 tahun di laga final yang diadakan pada Kamis (26/5) dini hari WIB kontra Feyenoord.
Turnamen kasta ketiga Eropa diadakan stadion Arena Kombëtare, Albania.
Roma berhasil mencapai laga final setelah mengalahkan Leicester City di babak semi final dengan agregat 2-1. Sedangkan Feyenoord mampu melewati hadangan Marseille dengan skor 3-2.
Final kali ini merupakan tiga kali untuk Roma setelah kalah di Liga Champions 1983-84 dan Liga Eropa 1990-91.
Sedangkan Feyenoord pernah menjadi jawara Eropa musim 1969–70, serta Liga Eropa musim 1973–74 dan 2001–02.
Pada babak pertama, Feyenoord menguasai pertandingan. Namun serangan mereka patah di sepertiga lapangan Roma. Tiga bek tengah Roma malam itu, Roger Ibañez, Chris Smalling, dan Gianluca Mancini tampil gemilang.
Sedangkan Roma yang dilatih Jose Mourinho, yang terkenal sebagai pelatih yang pragmatis, memanfaatkan Nicolò Zaniolo, Lorenzo Pellegrini, dan Tammy Abraham untuk memanfaatkan celah melalui serangan balik.
Upaya ini akhirnya terbayarkan di menit 32. Gianluca Mancini memberikan umpan lambung dari tengah lapangan yang disambut oleh Zaniolo. Ia mengontrol bola dengan dadanya dan menempatkan bola ke gawang Feyenoord.
Feyenoord mencoba membalas di akhir babak pertama. Orkun Kökçü dan Reiss Nelson mendapatkan peluang namun kiper Roma, Rui Patrício, kokoh menjaga gawangnya.
Babak kedua berjalan dengan Roma yang menjaga keunggulannya dan bermain bertahan. Hal ini membuat mereka digempur serangan-serangan dari Feyenoord.
Feyenoord memiliki kesempatan emas di lima menit pertama di babak kedua.
Melalui tendangan sudut, Mancini hampir saja mencetak gol ke gawang sendiri. Beruntung bola membentur tiang, namun bola menghapiri Guus Til yang tendangannya lagi-lagi ditepis Patrício.
Patrício kembali menjadi pahlawan ketika berhasil menepis tendangan Tyrell Malacia dari luar kotak penalti beberapa menit kemudian.
Roma beberapa kali mencoba keluar dari lini pertahanan mereka namun beberapa kali umpan panjang yang dilakukan mereka gagal menghampiri Abraham yang sudah menunggu di depan.
Hal ini membuat Feyenoord terus menggempur pertahanan Roma. Namun lini serang yang kurang tajam malam itu tak mampu memberi satu gol pun.
Tim asuhan Mourinho memiliki peluang di menit-menit akhir ketika Pellegrini mendapatkan bola di dalam kotak penalti namun tendangannya ditepis kiper Feyenoord.
Peluit panjang ditiupkan dan Roma akhirnya mendapatkan titel kompetisi Eropa pertama mereka berkat gol tunggal dari Zaniolo.
Zaniolo yang berumur 22 tahun 327 hari, merupakan pencetak gol termuda asal Italia di final kompetisi Eropa sejak Alessandro Del Piero (22 tahun 200 hari) mencetak gol untuk Juventus pada final Liga Champions 1997 melawan Borussia Dortmund.
Masa depan Marcus Rashford di Manchester United semakin menggantung. Penyerang lincah tersebut dikabarkan akan segera…
James Rodriguez, pemain yang pernah memukau dunia dengan gol indahnya di Piala Dunia 2014, kini…
Persib Bandung menyambut bergabungnya pemain berpaspor Curacao, Gervane Zjandric Adonnis Kastaneer. Pemain yang mampu bermain…
PSS Sleman resmi memperpanjang kontrak penyerang muda Hokky Caraka. Hokky yang mencetak total tiga gol…
Bali United tak ingin ketinggalan melengkapi amunisi tim di bursa transfer paruh musim Liga 1…
PSIS Semarang serius melakukan pembenahan tim menatap putaran kedua Liga 1 2024/25. Pelatih kepala PSIS…