Iran sukses menaklukan Brasil di laga perdana Grup C Piala Dunia U-17 2023 dengan skor 3-2. Selebrasi push-up yang dilakukan setiap kali gol tercipta diam-diam menjadi kunci kekuatan pemain Iran pada pertandingan di JIS, Sabtu (11/11/2023) malam.
“Saya punya satu alasan menyuruh pemain melakukan push up setelah mereka melakukan pekerjaan yang baik. Itu adalah simbol kerja keras dan bentuk kami sebagai satu tim. Hal ini sudah pemain lakukan semenjak 1,5 tahun terakhir,” kata Pelatih Iran Hossein Abdi bercerita soal aksi pasukannya.
Bekerja dengannya, diakuinya memang sulit, tapi menurutnya jika pemain bisa menikmatinya maka akan menyenangkan.
Sekarang semua pemain akan push up, karena bukan sekedar pengingat, namun di sisi lain itu membantu mereka berlatih fisik dan juga membuat para pemain menjadi lebih kuat. Hal ini, katanya, akan terus dilakukan hingga masa depan.
Pada laga ini, selain kinerja bagus 11 pemainnya, Abdi juga mengaku dukungan penonton menjadi penyemangat mereka. Buat Timnas Iran U-17 penonton adalah pemain ke-12.
“Kemenangan ini juga berkat dukungan penonton. Saya sangat mencintai mereka. Mereka (penonton) sangat baik, dan Indonesia ini adalah negara yang saya sangat hormati. Saya mengangkat kedua tangan saya untuk menghormati mereka (dia melakukannya sembari membungkukan badan). Sepanjang pertandingan mereka memberikan dukungan, bahkan ketika skor kami tertinggal. Mereka adalah pemain ke-12 kami,” tambahnya.
Hal tersebut, menurutnya, adalah hal yang indah ketika mengetahui ada warga negara yang datang untuk negara lain untuk menyaksikan pertandingan di stadion. Abdi pun menyampaikan terima kasihnya sebesar-besarnya.
Iran akan mendapatkan ujian lagi di laga kedua Grup C. Di mana mereka akan bertemu juara dunia 2017, Inggris pada Selasa (14/11/2023). Inggris akan menjadi tantangan berat bagi ‘Shiran e Iran’, apalagi calon lawan mereka ini baru saja menang telak 10-0 atas Kaledonia Baru di laga pertama.
“Hasil pertandingan Inggris (di laga pertama) tidak penting. Karena dalam pertandingan sepak bola bisa ada menang dan kalah. Sekarang bisa saja kami kalah jika tidak bekerja keras. Segitu juga sebaliknya, Inggris bisa saja mencetak 12 atau 14 gol hari ini, itu tidak penting. Karena besok adalah cerita yang berbeda. Kami hanya butuh kerja keras lagi,” tuturnya.
Kemenangan di level kelompok usia sebenarnya bukan sesuatu yang utama di mata Abdi. Karena yang dirinya pikirkan di usia ini, pertama adalah kesehatan pemain dan kedua, bagaimana pemain muda ini bisa mengeluarkan performa yang baik.
“Hasil adalah nomor dua. Lihatlah kehidupan saat sedang bermain sepak bola, ini permainan yang sangat indah jika kita telaah lebih jauh lagi,” ucapnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menantang timnas futsal putri Indonesia untuk bisa mengkawinkan…
Bintang Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, tengah menjadi sorotan tajam. Setelah didatangkan dengan harga selangit dari…
Kevin Diks sudah mulai bergabung latihan dengan skuad timnas Indonesia yang diikuti 27 pemain di…
Legenda Arsenal, Paul Merson, kembali menyuarakan kekecewaannya atas keputusan klubnya yang tidak mendatangkan Alexander Isak…
Bomber Eintracht Frankfurt, Omar Marmoush, kini menjadi sorotan setelah penampilan impresifnya sejauh musim ini. Ia…
Krisis lini belakang yang dialami Real Madrid semakin menguat setelah cedera parah yang kembali menimpa…