Setahun Konflik Rusia-Ukraina, IOC Pertegas Kembali Misi Perdamaian

Tio Prasetyon Utomo

February 22, 2023 · 1 min read

Setahun Konflik Rusia-Ukraina, IOC Pertegas Kembali Misi Perdamaian
Other Sports | February 22, 2023
Setahun Konflik Rusia-Ukraina, IOC Pertegas Kembali Misi Perdamaian

MSPORTS – Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengeluarkan
sebuah pernyataan pada Rabu (24/2/2023) yang bertepatan dengan satu tahun aksi
invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka menegaskan kembali misi perdamaian yang diusung dan
menyatakan bahwa ajang Olimpiade bisa menjadi contoh bagi seluruh dunia di mana
semua pihak saling menghormati satu sama lain.

“Sejak awal, dimulai dengan Olimpiade kuno, misi kami selalu
untuk mempromosikan perdamaian melalui olahraga. IOC tetap berkomitmen terhadap
misi untuk menyatukan seluruh dunia dalam kompetisi yang damai hingga hari ini,”
tulis IOC.

“Contoh teranyar dari kompetisi yang begitu damai tersebut
melibatkan atlet dari Korea Selatan dan Utara, dari Israel dan Palestina, dari
Armenia dan Azerbaijan, serta banyak lainnya.”

“Selama Olimpiade, atlet dari 206 Komite Olimpiade Nasional
berbeda hidup secara damai di Kampung Olimpiade,” tegas IOC.

“Olimpiade tidak bisa mencegah perang dan konflik. Tidak
pula bisa menyelesaikan perubahan politik dan sosial di dunia kita. Inilah kenyataan
politik,” lanjut IOC.

“Namun, Olimpiade bisa memasang contoh untuk dunia di mana
semua orang menghormati aturan yang sama antara satu sama lain.”

“Mereka bisa menginspirasi kita dalam menyelesaikan masalah
dengan membangun jembatan, memimpin untuk memahami dengan lebih baik di antara
manusia.”

“Mereka bisa membuka pintu untuk berdialog dan membangun
kedamaian dengan cara yang tidak bisa dilakukan olek ekslusi dan divisi.”

Pernyataan ini sendiri seolah menjadi respon terhadap
permintaan dari lebih dari 30 negara yang meminta agar Rusia serta Belarusia
dilarang ikut ambil bagian di Olimpiade Paris 2024.

Dengan pernyataan tersebut, IOC tampak berpegang teguh pada
prinsip mereka dalam membiarkan atlet dari Rusia dan Belarusia tetap ikut
terlibat di sebuah ajang olahraga tetapi dengan status netral.

Sejak aksi invasi setahun lalu, IOC memang langsung memberlakukan
hukuman kepada keduanya, yaitu melarang untuk menghelat ajang olahraga dan tidak
diperbolehkannya bendera, lagu kebangsaan, atau simbol kedua negara tersebut untuk
ditampilkan.

Tags