Skandal Neymar: Kepolisian Gerebek Kementerian Ekonomi Prancis Terkait Transfer Paris Saint-Germain

Tio Prasetyon Utomo

January 19, 2024 ยท 2 min read

Skandal Neymar: Kepolisian Gerebek Kementerian Ekonomi Prancis Terkait Transfer Paris Saint-Germain
Football | January 19, 2024
Gara-gara Neymar, Kepolisian Prancis gerebek Kementerian Ekonomi Prancis

Kepolisian melakukan penggeledahan di kementerian ekonomi Prancis atas kecurigaan bahwa Paris Saint-Germain mendapatkan perlakuan pajak khusus dari pemerintah terkait transfer bintang sepakbola Neymar dari Barcelona pada tahun 2017, demikian laporan media Prancis pada hari Kamis.

Skandal yang berkembang, berpusat di sekitar PSG yang dimiliki oleh Qatar dan kementerian ekonomi Prancis, telah menimbulkan tekanan pada Gérald Darmanin — seorang tokoh berpengaruh dalam pemerintahan Emmanuel Macron — yang saat itu menjabat sebagai menteri anggaran.

Kantor jaksa Paris mengatakan kepada franceinfo bahwa penggeledahan yang terjadi pada hari Senin merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung “terkait dengan PSG” atas dugaan “suap dan pengaruh peddling,” setelah outlet investigasi Mediapart pertama kali melaporkannya.

Jaksa Prancis sedang menyelidiki bagaimana transfer Neymar sebesar €222 juta tersebut dikenai pajak, setelah media Prancis Mediapart dan Libération melaporkan pertukaran informasi dan pertemuan langsung antara eksekutif PSG dan pejabat kementerian ekonomi Prancis pada saat itu.

PSG khawatir harus membayar puluhan juta euro dalam pajak atas transfer rekor tersebut dan melakukan lobi kepada kementerian ekonomi untuk mempermudah tagihannya, menurut dokumen yang diperoleh oleh kedua organisasi tersebut.

Menurut Mediapart, kementerian ekonomi Prancis memberikan saran kepada PSG untuk menghindari aturan pajak yang berlaku, sesaat setelah pertemuan antara direktur komunikasi PSG saat itu, Jean-Martial Ribes, dan kepala staf Darmanin. Kementerian ekonomi Prancis menolak berkomentar. Pada awal pekan ini, Darmanin — yang kini menjabat sebagai menteri dalam negeri — menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah cerita tersebut.

Dia menekankan, bagaimanapun, bahwa kas negara Prancis mendapat manfaat dari transfer Neymar ke Paris: “Jika Tuan Neymar tidak datang, tidak akan ada pajak yang dibayar, tidak akan ada jersey sepak bola dengan namanya yang terjual, dan tidak akan ada kontribusi jaminan sosial yang masuk,” katanya kepada wartawan pada hari Senin.

Kasus ini telah memicu kritik, terutama dari oposisi sayap kiri. Eric Coquerel dari Prancis Unbowed, yang mengepalai komite keuangan Majelis Nasional Prancis, meminta kementerian ekonomi Prancis untuk melihat catatan tertulis di mana administrasi fiskal dilaporkan memberi jaminan kepada PSG bahwa mereka tidak perlu membayar pajak atas kesepakatan tersebut.