Tak Bisa Bantu Milan Karena Cedera, Ibrahimovic Frustrasi

Tio Prasetyon Utomo

May 04, 2022 · 3 min read

Tak Bisa Bantu Milan Karena Cedera, Ibrahimovic Frustrasi
Football | May 04, 2022
Tak Bisa Bantu Milan Karena Cedera, Ibrahimovic Frustrasi

MGOALINDO – Pemain veteran AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, mengaku frustrasi karena cedera yang dialaminya musim ini. Namun ia tetap ingin membantu Milan di sisa musim ini yang bertarung untuk mendapatkan Scudetto musim ini. 

Pemain asal Swedia ini banyak mengalami cedera pada musim ini, terutama pada awal tahun. Namun Milan masih mampu tampil apik musim ini dengan memimpin klasemen Serie A dua poin di atas Inter di peringkat dua. 

“Tim ini bekerja sangat keras dan memiliki keinginan yang kuat. Tim ini telah membuat banyak pengorbanan untuk meraih target musim ini,” kata Ibra kepada ESPN. 

“Sejauh ini, musim ini bagus. Kami memiliki kekurangan, tapi tim ini masih muda, mereka sefang tumbuh, mendapatkan lebih banyak pengalaman, kami di puncak klasemen saat ini. Kami hanya perlu fokus, melakukan apa yang sedang kami lakukan dan kami telah berjanji melakukan yang terbaik.

“Saya tahu dari pengalaman saya sendiri bahwa dalam sepak bola, dari satu pekan ke yang lainnya, banyak hal yang bisa terjadi.”

Ibrahimovic kembali San Siro pada Januari 2020 dan Milan telah berkembang dengan bagus sejak kembalinya Ibra. 

Musim lalu mereka lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak delapan tahun dan mereka memiliki peluang untuk mendapatkan Scudetto sejak 11 tahun lalu. 

“Ini sufah dua setengah tahun, kami di posisi pertama dan kedua rapi kami belum memenangkan sesuatu dan jika Anda tidak menang, ini bisa menjadi sulit karena tak ada yang bisa didapat walaupun telah berjuang seperti ini. Jadi Anda tidak memiliki kredit dengan apa yang telah Anda lakukan,” tambah Ibra. 

“Kami hanya kehilangan trofi sekaranv karena kami melakukan semuanya dengan sempurna. Saya mencoba melakukan apa yang saya bisa dalam berbagai cara.”

Pemain berusia 40 tahun ini mengaku frustrasi karena cederanya. 

“Tentu saja saya frustrasi. Saya sudah biasa membantu tim di lapangan. Terlebih lagi, saya menderita karena saya tidak bisa bermain permainan yang saya cintai.”