Tak Punya Teknologi Garis Gawang, Ini Alasan Presiden La Liga Javier Tebas

Mansion Sports News

April 22, 2024 ยท 1 min read

Tak Punya Teknologi Garis Gawang, Ini Alasan Presiden La Liga Javier Tebas
Football | April 22, 2024
Kontroversi terjadi di laga El Clasico antara Madrid dan Barca, tapi sorotan tertuju pada salah satu momen yang mengundang banyak perdebatan.

Duel El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona pada lanjutan La Liga dimenangkan oleh Los Blancos dengan skor 3-2, Senin (22/4) dini hari WIB.

Namun, terdapat momen yang kontroversi. Hal itu terjadi di menit ke-28, ketika sontekan Lamine Yamal dari skema sepak pojok ditepis oleh Andriy Lunin di garis gawang. 

Para pemain Blaugrana melakukan protes kepada wasit, bersikeras bahwa bola sudah masuk sepenuhnya ke gawang. Tapi, VAR memeriksa kejadian tersebut dari beberapa sudut, dan memutuskan bahwa bola belum sepenuhnya melewati garis gawang.

Kenapa La Liga tidak menggunakan teknologi garis gawang?

El Larguero melaporkan sebelum musim 2023/24 dimulai bahwa La Liga akan menjadi satu-satunya liga top Eropa yang tidak menggunakan teknologi garis gawang.

Presiden La Liga, Javier Tebas, dikabarkan enggan membayar £2,6 juta ($3,2 juta) untuk menerapkan teknologi tersebut di La Liga.

Setelah kontroversi di El Clasico terjadi, banyak penggemar Barca yang melontarkan kritik melalui media sosial, yang kemudian ditanggapi oleh Tebas dengan menunjukkan berbagai insiden yang memperlihatkan bahwa teknologi garis gawang terbukti salah.

 

 

Sementara itu, Liga Primer menjadi kompetisi teratas Eropa yang menggunakan teknologi garis gawang, yang mereka terapkan pada tahun 2014. Liga Primer dikabarkan terinspirasi dari gol Frank Lampard melawan Jerman di Piala Dunia 2010.

Kemudian, liga-liga top Eropa seperti Bundesliga, Ligue A, Serie A dan Eredivisie juga mengadopsi teknologi tersebut pada tahun 2015.