Tanggapi Insiden Handball Martin Odegaard Saat Hadapi Liverpool, Howard Webb: Wasit dan VAR Keliru

Ketua Badan Penanggungjawab Wasit Sepakbola Profesional Inggris (PGMOL), Howard Webb, mengakui bahwa seharusnya Liverpool diberikan penalti dalam pertandingan melawan Arsenal karena tindakan jelas handball yang dilakukan oleh Martin Odegaard.

Pertandingan antara Liverpool dan Arsenal di Anfield pada 24 Desember lalu berakhir dengan skor imbang 1-1. Namun, hasil tersebut bisa saja berubah menjadi kemenangan bagi Liverpool jika wasit memberikan penalti ketika Odegaard melakukan handball di dalam kotak penalti.

Pada saat itu, Odegaard kehilangan keseimbangan saat berusaha menghentikan laju Mohamed Salah. Dalam prosesnya, ia secara tidak sengaja menyentuh bola dan mengarahkannya menjauh dari Salah.

Pihak Liverpool dan para pendukung The Reds bereaksi negatif terhadap keputusan wasit yang tidak memberikan penalti. Howard Webb akhirnya menjelaskan alasan mengapa wasit pada saat itu tidak memberikan penalti kepada Liverpool. Webb menyatakan bahwa Martin Odegaard hanya berusaha menopang tubuhnya saat akan jatuh dan secara tidak sengaja menyentuh bola.

“Wasit di lapangan menyadari bahwa Odegaard terpeleset dan melihat lengannya jatuh ke tanah, kita telah berbicara di masa lalu tentang menopang lengan jika seseorang jatuh dengan lengan itu, itu sangat wajar, dan itu adalah konsep yang cukup mapan,” ucap Webb dilansir Goal.

“Dalam situasi ini, meskipun ada perbedaan penting dengan pemain normal yang terjatuh, bukan hanya Odegaard yang secara tidak sengaja terjatuh ke atas bola. Ia terpeleset, lengannya mengembang, namun ia benar-benar menarik lengannya kembali ke arah tubuhnya yang mana itulah momen ketika bola melakukan kontak dengan lengan,” sambungnya.

Wasit asal Inggris itu kemudian menambahkan bahwa keputusan wasit di lapangan dan wasit VAR pada saat itu keliru. Menurutnya, Liverpool seharusnya diberikan penalti dalam pertandingan melawan Arsenal.

“VAR melihatnya dan berpikir itu adalah kasus Odegaard yang mencoba membuat dirinya lebih kecil dengan mendekatkan lengannya ke tubuh. Itulah elemen yang penting di sini. Entah itu naluri atau kesengajaan, ia mendapat keuntungan besar dengan mengembalikan lengannya ke arah bola, dan umpan balik yang kami dapatkan sangat jelas; permainan mengharapkan penalti, dalam situasi ini,” Webb melanjutkan.

“Saya setuju, dan karena itu menurut saya ini adalah salah satu hasil yang tidak tepat,” pungkasnya.

Muhammad Gemilang

42040

Recent Posts

Hasil Liga 1: Gol Tunggal Egy Maulana Bawa Dewa United Bungkam Bali United

Dewa United berhasil mengamankan tiga angka penting, setelah Bali United dengan skor tipis 1-0, dalam…

2 jam ago

Lionel Messi Terkesan Dengan Kebangkitan Barcelona Di Bawah Asuhan Hansi Flick

Awal kehidupan Hansi Flick di Barcelona tidak pernah kekurangan pujian dalam beberapa bulan pertama kariernya,…

1 hari ago

Kalah Di Tangan Timnas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Herve Renard Dituntut Mundur

Kekalahan mengejutkan yang dialami Arab Saudi dari Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah…

1 hari ago

Hasil Liga 1: Gol Tunggal Kelly Sroyer Pastikan Kemenangan PSBS Biak Atas PSS Sleman

PSBS Biak sukses meraih kemenangan ketika bertandang ke markas PSS Sleman pada pekan ke-11 Liga…

1 hari ago

Hasil Liga 1: Comeback Atas Persija Jakarta, Persebaya Surabaya Kokoh Di Puncak Klasemen

Persebaya Surabaya mengamankan kemenangan ketika menghadapi Persija Jakarta pada pekan ke-11 Liga 1 2024/25, Jumat…

1 hari ago

Ruben Amorim Syok Berat Lihat Latihan Manchester United: Pemain Santai, Intensitas Minim!

Manchester baru saja kedatangan nakhoda anyar, Ruben Amorim. Namun, euforia kedatangan pelatih asal Portugal ini…

1 hari ago