Tidak Punya Klub Sejak 2021, Asamoah Gyan Ingin Bermain di Piala Dunia Qatar 2022

MSPORTS – Asamoah
Gyan menegaskan tengah mempersiapkan diri agar bisa dilirik oleh Tim Nasional Ghana
yang akan tampil di Piala Dunia Qatar 2022.

Pemain yang
kini berusia 36 tahun tersebut memang sudah tidak memiliki klub sejak Oktober
2021 ketika meninggalkan Legon Cities FC.

Dirinya mengalami
cedera serius sejak 2019. Hasilnya, ini pun bukan kali pertama dirinya sempat
menganggur. Sebelum bergabung dengan Legon, dirinya pun telah tanpa klub sejak
awal 2020.

Meski
begitu, Gyan merupakan pemain spesial bagi Ghana mengingat dirinya adalah top
skor sepanjang masa mereka dengan 51 gol dan juga pemegang caps terbanyak
bersama Andre Ayew dengan 107 penampilan.

“Secara talenta,
semuanya sudah ada di sana. Jadi, saya hanya harus mempersiapkan secara fisik.
Piala Dunia adalah impian setiap pesepak bola. Saya pikir saya masih memiliki
energi tersisa di dalam diri untuk membuktikan diri saya sekali lagi,” kata
Gyan dilansir dari BBC.

“Saya sudah
absen hampir dua tahun karena cedera. Namun, saya hanya harus mengembalikan
tubuh saya dalam bentuk terbaik,” tegasnya.

Salah satu
alasan Gyan sangat ingin tampil di Piala Dunia Qatar 2022 ini adalah karena
mereka yang berada dalam satu grup bersama Uruguay.

Seperti
diketahui, pada babak perempat final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan,
keduanya bertemu dan mencatatkan salah satu kisah paling dramatis dalam sejarah
Piala Dunia.

Di
menit-menit terakhir babak tambahan waktu, skor yang saat itu imbang 1-1, Ghana
mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Uruguay, Luis Suarez, menahan bola dengan
sengaja menggunakan tangannya dan menggagalkan gol kemenangan Ghana.

Namun, Gyan
yang maju sebagai eksekutor gagal menjalanan tugasnya. Akhirnya, laga pun
ditentukan lewat babak adu penalti dan Ghana kalah.

“Seluruh
dunia tahu apa yang terjadi. Ketika undian dibuat dan mereka melihat Uruguay
berada di grup Ghana, satu-satunya hal yang terpikir adalah balas dendam. Masyarakat
Ghana ingin balas dendam,” ungkapnya.

“Secara
personal, saya hanya duduk dan tersenyum karena tahu bagaimana pertandingan
berlalu. Apa yang terjadi di 2010 sudah di belakang saya. Mungkin ada
kesempatan lain,” pungkasnya.