MSPORTS – Bos Mercedes Toto Wolff tidak peduli dengan rekor 10 kemenangan beruntun yang dicatatkan pembalap Red Bull Max Verstappen usai memenangkan GP Italia pada Minggu (3/9) lalu.
Seperti yang diketahui, Verstappen telah memecahkan rekor dengan meraih 10 kemenangan beruntun, yang sebelumnya diraih oleh Sebastian Vettel dengan sembilan kemenangan.
Hasil di sirkuit Monza tersebut juga meneruskan dominasi Red Bull sejak musim lalu yang kini telah meraih 15 kemenangan beruntun, yang tidak pernah diraih oleh Mercedes di masa jayanya di awal era hybrid.
Wolff mengatakan tidak ada yang peduli dengan rekor tidak penting tersebut yang hanya berguna untuk laman Wikipedia.
“Situasi kami sedikit berbeda karena kami memiliki dua orang yang bertarung satu sama lain dalam tim,” kata Wolff saat membandingkan era kejayaan Red Bull dan Mercedes, dikutip dari Motorsport.com.
“Saya tidak tahu apakah dia peduli dengan rekornya. Angka-angka itu bukanlah sesuatu yang penting bagi saya, ini untuk Wikipedia dan tidak ada seorang pun yang membacanya.”
Mercedes sendiri gagal meraih podium yang diisi oleh Verstappen dan rekan setimnya Sergio Perez, pole sitter Carlos Sainz (Ferrari) di posisi ketiga.
Dua pembalap Mercedes, George Russell dan Lewis Hamilton berhasil finis fi posisi lima dan enam meski sama-sama mendapatkan penalti lima detik.
Russell mendapatkan penalti menyalip dengan memotong tikungan. Serta penalti Hamilton diterima karena menabrak pembalap McLaren Oscar Piastri.
Untungnya, kedua pembalap tersebut berhasil finis dengan keunggulan lebih dari lima detik dari pembalap di belakangnya dan tidak berpengaruh terhadap posisi akhir.
Wolff merasa hasil tersebut sudah maksimal karena mobilnya tidak bisa menyaingi Red Bull dan Ferrari.
“Itu adalah balapan yang penuh insiden bagi kami dan kami memaksimalkan poin yang ada hari ini,” lanjut Wolff.
“Namun seperti biasanya, kami harus berhati-hati agar tidak terlalu senang finis di posisi kelima dan keenam.”
“Melihat kembali ke belakang, saya pikir kedua penalti untuk pembalap itu adil, tapi untungnya keduanya melakukan pekerjaan dengan baik untuk memastikan tidak ada konsekuensi apa pun terhadap posisi finis; mereka berdua hanya menerima tantangan itu, terus berusaha dan terus balapan.”
“Kami tahu bahwa sirkuit dengan downforce rendah ini bukanlah keunggulan kami, dan faktanya saya pikir kami telah melihat kemajuan selama musim ini dari Baku, Spa, hingga sini.”
“Balapan berikutnya adalah Singapura, jadi kembali ke downforce tinggi dan lebih mengarah ke arah kami. Penting bagi kami untuk memaksimalkan peluang itu ketika kesempatan itu datang.”
Sejak menggantikan Jurgen Klopp, Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke puncak klasemen Liga Primer. Gaya…
Manchester United asuhan Ruben Amorim kembali menelan pil pahit. Kekalahan telak 0-3 dari Bournemouth di…
Dunia bulutangkis Tanah Air kembali dihebohkan dengan keputusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)…
Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil menutup tahun 2024 dengan manis. Kemenangan telak 4-2 atas…
Masa depan Vitor Roque di Barcelona kembali menjadi perbincangan hangat di bursa transfer. Striker muda…
Stadion Santiago Bernabeu, yang biasanya menjadi saksi bisu rivalitas sengit antara Real Madrid dan Sevilla,…