Unai Emery Ingin Pemain Sayap Murni Untuk Tambah Daya Gedor Aston Villa

MSPORTS – Pelatih Aston Villa, Unai Emery, mengungkapkan dirinya menginginkan pemain sayap murni untuk menambah daya gedor lini serangnya.

Emery resmi tiba di Villa Park, markas Aston Villa, pada November lalu usai meninggalkan Villarreal. Mantan pelatih Arsenal ini telah melakoni enam laga di Premier League, memangnya tiga laga dan satu hasil imbang.

Pelatih berusia 51 tahun ini menggantikan Steven Gerrard yang saat itu membawa Villa ke peringkat 15 klasemen sementara Premier League, meraih 12 poin dari 12 pertandingan.

Lalu Emery membawa Villa merangsek ke peringkat 11 dan mencetak sembilan gol dalam lima laga perdana di Premier league.

Namun satu kelemahan Villa masih terlihat saat meraih hasil imbang 1-1 melawan Wolves di Midlands derby.

Villa masih daya serang di lini depan. Meski memiliki dua penyerang, Ollie Watkins dan Danny Ings, Emery mengungkapkan dirinya memerlukan pemain sayap murni.

Hal inilah yang akan menjadi tugas Emery selanjutnya di bursa transfer musim panas ini.

“Kami mencoba untuk menambah beberapa karakteristik pemain yang berbeda untuk dimasukkan ke dalam skuad,” kata Emery, dikutip dari Sky Sports.

“Kami sekarang memiliki dua pemain dalam Ollie Watkins dan Danny Ings, penyerang murni. Jika kami butuh pemain, kami butuh pemain yang memiliki karakteristik yang berbeda.”

“Kami juga memikirkan untuk menambah satu lagi ke skuad. Contohnya, kami perlu pemain sayap. Pemain sayap murni. Kami mencoba untuk menemukannya.”

Hal ini menjadi ancaman bagi Leon Bailey, pemain sayap utama Villa. Apalagi saat ia gagal mencetak gol kemenangan di laga kontra Wolves.

Pada menit akhir, pemain asal Jamaika ini sudah melewati kiper Wolves Jose Sa, namun gagal menjebol gawang yang sudah kosong. Ia kemudian terlihat menangis dan harus dihibur oleh rekan setimnya.

Sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen pada 2021 seharga 25 juta pounds, Bailey hanya mencetak lima gol untuk Villa.

Kendati demikian, Emery masih senang dengan Bailey dan memuji reaksi saat gagal mencetak gol kemenangan.

“Saya senang dengannya. Dia menangis tapi itu bagus karena dia merasakannya. Dia mengambil tanggung jawab untuk mencetak gol.”

“Saya sangat senang dengan komitmennya dan sangat senang dengan performanya.”