Categories: Formula 1Other Sports

Verstappen Kesal dengan Race Director yang Inkonsisten dan Keras Kepala

MSPORTS – Juara dunia dan pembalap Red Bull, Max Verstappen, kesal dengan kinerja race director Formula 1 yang dinilai keras kepala dalam menghakimi insiden pada balapan.

Bukan hanya Verstappen, beberapa pembalap di Formula 1 sudah gerah dengan kinerja race director yang dianggap tidak konsisten dalam mengatur permasalahan di dalam balapan seperti duel antara pembalap dan masalah batas lintasan.

Hal ini terlihat dalam GP Austria pekan lalu, di mana 43 insiden pelanggaran batas jalan terjadi. 

Selepas dipecatnya Michael Masi pada awal tahun ini, Formula 1 kini memiliki dua race director, Niels Wittich dan Eduardo Freitas.

Verstappen mengatakan para race director ini bersikap keras kepala karena tidak mau bekerja sama dengan para pembalap

Ketika ditanya apakah F1 perlu kembali menggunakan satu rice director guna mengembalikan konsistensi, Verstappen mengatakan, “saya pikir ini bukan hanya tergantung dari satu race director, saya pikir ini lebih soal bekerja sama dengan para pembalap daripada menjaga pendirian Anda dan menjadi keras kepala.”

“Kami ingin menjadi lebih baik untuk semuanya dan tidak berselisih di antara kami sendiri.

“Kami memiliki percakapan yang bagus di antara para pembalap dan pada akhirnya, kurang lebih, banyak hal yang kami setujui.

“Tentu saja, semua orang memiliki pendapat mereka masing-masing tentang beberapa hal.

“Lalu hal lainnya adalah insiden balapan dan lainnya. Iya, tentu saja kami bisa lebih baik. Saya pikir kami akan mengupayakannya dan kami akan mencoba lebih baik lagi.”

George Russell (Mercedes) juga mengungkapkan keresahannya soal inkonsistensi dari race director ini. Ia menganggap hukumannya yang dijatuhkan padanya atas insidennya dengan Sergio Perez (Red Bull) terlalu keras.

“Dinamika dalam setiap insiden berbeda. Faktanya adalah Checo berada di luar dan saya perlu memberikan ruang,” kata Russell.

“Tapi ketika dia membuat saya berada di posisi di mana saya sudah berada di batas mobil saya dan seseorang memiliki lebih banyak grip, maka saya tidak bisa kemana-mana.

“Menurut peraturan, saya salah dan dia benar.

“Sapi ketika saya mengerem, saya berada di limit mobil saya dan tidak ada yang saya bisa lakukan lagi. Dia berada mendapatkan udara yang bersih, Carlos berada di dalam sedang bertahan.

“Itu lah yang terjadi di lap pertama, dia memiliki banyak pengalaman, dia tahu apa yang terjadi.

“Tapi dari sudut pandang steward, ini sulit. Kami mencari konsistensi tapi kami tidak ingin penalti dijatuhkan seenaknya.

“Kami ingin bekerja lebih baik untuk membangun hal ini bersama agar semuanya sepakat.”


Tio Prasetyon Utomo

42037

Share
Published by
Tio Prasetyon Utomo

Recent Posts

Kesempatan Emas! Timnas Putri Indonesia Bakal Uji Coba Lawan Timnas Putri Belanda

Timnas Indonesia dipastikan bakal menghadapi Timnas Belanda, pada Oktober 2024. Laga tersebut merupakan rangkaian dari…

43 menit ago

Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 Diharapkan Jadi Ajang Pembibitan

Mansion Sports 9 Ball Open Tournament 2024 di hari kedua telah sukses terlaksana. Beberapa pertandingan…

15 jam ago

Persik Kediri Berambisi Raih Tiga Poin, meski Tengah Pincang

Meski harus kehilangan 4 pemain, Persik Kediri tetap mentargetkan meraih hasil maksimal saat menantang tuan…

16 jam ago

Empat Wasit Indonesia Bertugas di AFC Champions League Two

Empat wasit Indonesia dipercaya menjadi pengadil salah satu pertandingan matchday pertama AFC Champions League Two…

17 jam ago

Erick Thohir Pastikan Berkomitmen kepada Timnas Putri Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan tidak pernah membeda-bedakan komitmen dalam membangun sepak bola nasional.…

17 jam ago

Talenta Muda Real Madrid: Lima Pemain Termuda yang Cetak Gol di Liga Champions

Real Madrid dikenal sebagai klub yang melahirkan banyak talenta muda berbakat. Di ajang Liga Champions,…

17 jam ago