Rodrigo Palacio, yang berusia 40 tahun, memutuskan untuk gantung sepatu dari sepakbola dan beralih ke dunia basket. Setelah pada musim terakhirnya, ia bermain untuk Brescia dan kemudian sempat menganggur, mantan penyerang Boca Juniors dan Tim Nasional Argentina mencoba peruntungannya di sebagai pebasket. Ia melakukannya di Italia, berseragam tim Serie D.
Sebagai seorang Bahiense sejati, Rodrigo adalah penggemar olahraga basket dan saat kecil dia pernah bermain untuk salah satu klub di La Falda. Dia berasal dari Bahia Blanca, tanah kelahiran yang sama dengan legenda San Antonio Spurs dan Bola Basket Argentina, Manu Ginobili dan banyak atlet hebat lainnya berasal dari sana. Akhir pekan lalu, Rodrigo membuat debut untuk Garegnano di Lombardy dengan nomor punggung empat.
Halaman Instagram Chiamarsiminors menyambutnya dengan kalimat, “Sementara itu, di liga Lombarda, seorang pemuda berusia empat puluh tahun baru-baru ini membuat debutnya dalam seragam Garegnano. Sepertinya dia mencetak seratus gol di Serie A. Beberapa bahkan mengatakan dia bermain di final Piala Dunia. Namun sekarang, dia akhirnya mencapai puncak kariernya. Selamat datang di antara kami, Rodrigo.”
Ia mencetak empat poin dalam kekalahan timnya melawan Basket Trezzano (73-65) dalam babak semifinal turnamen persiapan yang dimainkan di Gaggiano, Milan. Sehari kemudian, ia menyumbang 14 poin melawan Malaspina Sport Team. Palacio belum secara resmi mengumumkan pensiunnya, karena ia tidak memiliki media sosial, tetapi media Argentina, Olé berhasil mengetahui bahwa ia memang telah menjauh dari aktivitas sepak bola.
Sebelum Palacio, sudah banyak juga pesepakbola yang mencoba peruntungan untuk berkarier sebagai pebasket profesional.
Berikut pesepakbola dengan karier basket profesional, selain Rodrigo Palacio:
Younis Mahmoud (Irak)
Younis Mahmoud dulunya bermain basket untuk Kahraba Al-Dibis di divisi pertama dan kedua di Irak sebagai shooting guard hingga tahun 1996 ketika dia memutuskan untuk fokus pada sepakbola.
Mahmoud memulai karirnya sebagai pemain basket, bermain sebagai shooting guard untuk tim basket Kahrabaa Al-Dibis. Pelatih sepakbola tim tersebut, Muwafaq Nouraddin, meyakinkannya untuk beralih ke sepakbola karena di Irak ada lebih banyak uang yang terlibat dalam sepakbola. Jadi Mahmoud bergabung dengan Shaabiya Al-Dibis dan kemudian mulai bermain untuk tim sepakbola Kahrabaa Al-Dibis di divisi keempat sepakbola Irak. Dia menjadi pemain reguler untuk tim tersebut.
Can Bartu (Turki)
Can Bartu adalah seorang pemain basket dan sepakbola asal Turki keturunan Circassian. Ia adalah pemain sepakbola Turki pertama yang bermain dalam final di Eropa
Dia mulai bermain basket untuk Fenerbahçe dan menjadi anggota tim nasional basket Turki sebanyak enam kali. Dia diundang oleh pelatih sepakbola Fikret Arıcan untuk bermain sepakbola selain basket.
Pada 25 Januari 1957, Bartu bermain sepakbola untuk klubnya melawan Beyoğluspor. Dia mencetak dua gol dan memberikan dua assist. Ia membantu timnya menang 4–0. Kemudian, di malam yang sama, Bartu bermain basket untuk Fenerbahçe dan mencetak 10 poin. Ia membantu klubnya menang 44–43 dengan mencetak gol tiga detik sebelum pertandingan berakhir.
Bartu beralih ke sepakbola di klubnya. Ia bermain 26 kali untuk tim nasional Turki.
Pada tahun 1961, Bartu pindah ke ACF Fiorentina di Italia. Kemudian, ia bermain untuk Venezia A.C. pada tahun 1962 dan untuk S.S. Lazio pada tahun 1964.
Carlos Lampe (Bolivia)
Carlos Lampe adalah kiper tim nasional sepakbola Bolivia. Dia juga pernah bermain basket untuk Real Santa Cruz dan bermain di Liga Sudamericana de Básquetbol.
Carlos Lampe selalu terkait dengan olahraga, tidak hanya di bawah tiang gawang, Carlos adalah seorang praktisi taekwondo, juga pernah menjadi pemain basket, dan bermain sepakbola sebagai penyerang.
Jón Oddsson (Islandia)
Jón Oddsson adalah seorang atlet yang pernah menjadi anggota tim nasional sepakbola Islandia dan tim nasional atletik Islandia. Dia juga bermain selama tiga musim di kasta tertinggi liga bola basket Islandia.
Jón bermain selama tiga musim di iga bola basket tertinggi Islandia, Úrvalsdeild karla, dan memenangkan kejuaraan Islandia serta Piala Bola Basket Islandia pada tahun 1980 bersama tim Valur. Dia juga sempat bermain dalam beberapa musim di liga-liga yang levelnya lebih rendah. Pada 6 Maret 2009, dia bermain dalam pertandingan terakhirnya pada usia 50 tahun, di liga kasta kedua yakni 1. deild karla.
Bek Persib Bandung, Kakang Rudianto mencanangkan tekad untuk berkontribusi lebih baik bersama Tim Nasional Indonesia.…
Robi Darwis merupakan satu dari tiga pemain Persib Bandung yang dipanggil PSSI untuk memperkuat Tim…
Meski kompetisi Liga 1 2024/25 baru menyelesaikan laga pekan ke-10, namun PSIS Semarang ternyata sudah…
Bali United memanfaatkan jeda kompetisi Liga 1 2024/25 dengan menggelar program latihan intensif di Bali…
RANS Nusantara berhasil mendapatkan tiga poin perdana dalam rangkaian tur Papua di lanjutan pertandingan Liga…
Umur tampaknya hanya sekadar deretan angka bagi Supardi Nasir. Menginjak usia 41 tahun, dia masih…